Liputan6.com, Jakarta Keuntungan modal atau capital gain merupakan satu dari sekian aspek penting yang harus diketahui betul saat berinvestasi.
Dalam bidang properti, capital gain adalah keuntungan yang didapat dari harga jual kembali. Sebagai pedoman investasi, potensi kenaikan harga sebuah rumah berkisar 10% – 20% per tahun.
Kendati demikian, di lokasi perumahan tertentu yang masih dalam taraf pengembangan dan memiliki prospek baik, kenaikannya bisa di atas 25%.
Advertisement
Kondisi ini nyata terjadi di Nusa Dua, Bali. Meski belum melampaui angka 25%, namun kenaikan harga rumah di lokasi ini tercatat cukup menggiurkan yakni di angka 22%.
Fakta ini bisa ditemukan saat investor bertandang ke Sawangan Residence. Berdasarkan review akurat yang dilakukan tim Rumah.com, risalah kenaikan harga jual per tahun di rumah tipe 36 dan 45 terbilang prospektif.
Tipe Tahun 2014 Tahun 2015 Mei 2016
36 Rp626 juta Rp680 juta Rp830 juta
45 Rp707 juta Rp760 juta Rp924 juta
Kavling Rp400 Juta Rp500 Juta Rp600 Juta
Dari tabel bisa disimpulkan bahwa kenaikan harga rumah mencapai 22% dari tahun 2015 ke 2016. Artinya, investor sudah mendapatkan keuntungan sebesar Rp150 juta dari harga rumah yang dibelinya tahun 2015.
Sedangkan untuk tanah kavling, catatan kenaikannya sangat dinamis yakni Rp100 juta per tahun. Menarik, bukan?
Hal yang nyaris serupa dialami oleh PT Laguna Propetindo selaku pengembang Gardenland Residence. Perumahan yang berjarak 4km dari Pantai Nusa Dua ini menjanjikan potensi keuntungan yang turut layak dipertimbangkan.
Periode Januari 2016, harga rumah tipe 45/104 yang semula Rp896 juta dikoreksi menjadi Rp980 juta per Agustus. Persentase kenaikan sebesar 10% ini berlangsung hanya dalam kurun waktu satu semester saja.
Bila kenaikannya konsisten 10 persen selama dua kali dalam setahun, itu tandanya akumulasi capital gain per tahun adalah 20%. Jika terus begini, maka dalam waktu lima tahun modal yang dikeluarkan konsumen akan sepenuhnya kembali 100%.
Alternatif perumahan lain yang dipilih konsumen dari luar Bali untuk berinvestasi adalah Nusadua Highland. Menurut Daya selaku marketing pemasaran, penjualan rumah di tahun ini sudah sekitar 40% dari target.
“Dari 100 unit rumah yang kami bangun, 50% sudah berstatus sold. Dari total konsumen yang beli di sini kurang lebih 20% nya merupakan investor yang berasal dari Batam, Bandung, dan Jakarta. Sementara sisanya merupakan end-user yang memang membutuhkan tempat tinggal utama,” jelasnya.
Mengapa Menarik?
Ada banyak faktor yang mendasari konsumen berduyun-duyun berinvestasi di suatu wilayah. Selain potensi capital gain, Nusa Dua diincar dengan alasan pesona kawasannya yang begitu memikat.
Bagaimana tidak, kawasan ini dikelilingi objek wisata ternama mulai dari Pantai Pandawa, Pantai Geger, Pantai Sawangan BTDC Nusa Dua. Tidak adanya asap pabrik dan industri lainnya pun memicu ketenangan dan keasrian wilayah.
Diperkirakan kedepannya nilai investasi di kawasan ini akan menanjak tajam seiring hadirnya Jalan lingkar selatan Badung, yang akan melewati kawasan Nusa Dua hingga menuju utara ke kawasan Kuta dan Canggu.
Kehadiran akses jalan ini dipercaya mampu mengenjot laju pembangunan hotel-hotel mewah di Nusa Dua dan sekitarnya, tanpa terkecuali pertumbuhan perumahan baru.
Foto utama: Sawangan Residence, Nusa Dua