Liputan6.com, Jakarta April lalu Rumah.com merilis survei Property Affordability Sentiment Index 2015, yang mengungkapkan pendapat 1.070 responden Indonesia tentang kepemilikian properti di luar negeri.
Hasilnya, Australia (39%) menduduki urutan pertama sebagai lokasi properti yang dimiliki masyarakat Indonesia saat ini, disusul Amerika Serikat (27%), Inggris (9%) dan Singapura (7%).
Baca Juga
Meski demikian, Singapura tetap menjadi negara favorit orang Indonesia saat memilih properti luar negeri di masa depan, disusul Malaysia.
Advertisement
Para pemilik properti di luar negeri mengungkapkan bahwa lingkungan dan metode pembiayaan yang lebih baik menjadi faktor ketika membeli properti di luar negeri.
Harga sewa yang lebih tinggi, perencanaan pendidikan anak di masa depan dan resiko yang lebih rendah terhadap inflasi dan lonjakan kurs, juga menjadi faktor utama pertimbangan para konsumen properti untuk berinvestasi properti di luar negeri.
Kendati berinvestasi properti di luar negeri memiliki banyak kelebihan plus return menggiurkan, tetap saja Anda tidak bisa sembarangan dalam mengambil keputusan.
Secara garis besar ada lima hal yang mesti dipersiapkan dan dipahami secara baik, seperti dijabarkan laman Rumah.com berikut ini.
1. Lokasi
Langkah pertama diawali dengan menentukan lokasi properti yang diinginkan. Jika ingin properti yang jauh dari keramaian dan fasilitas publik, Anda harus siap dengan segala risikonya.
Misal; jika properti tersebut digunakan sendiri untuk melepas penat dari aktivitas sehari-hari, tentu tidak masalah. Akan tetapi jika properti tersebut akan disewakan, maka lokasi yang dekat dengan beragam fasilitas kota jauh lebih prospektif.
Banyak orang merasa lokasi properti dekat bandara adalah satu keistimewaan. Sayangnya, kedekatan ini berpengaruh terhadap tingginya harga properti itu sendiri.
Tetapi sebenarnya yang perlu diperhitungkan adalah waktu tempuh ke bandara. Maka dari itu, sebaiknya pilih properti dengan jarak tempuh setidaknya satu jam dari bandara.
2. Dana
Sebelum mulai mencari properti, baik secara online maupun melihat langsung, Anda perlu menghitung dana dan berapa daya beli maksimal Anda.
Seringkali para investor mencari properti impian mereka, namun tidak memerhatikan apakah dana yang dimiliki cukup untuk mendapatkannya. Hal ini tentu kerap mendatangkan kekecewaan.
Oleh karenanya jangan hanya menghitung harga properti yang diincar, melainkan perhitungkan pula semua biaya, pajak, pembiayaan, dan lain-lain, sehingga uang Anda tidak habis hanya untuk membeli properti tersebut.
Advertisement
3. Lakukan Riset
Riset sangat penting dilakukan agar investasi yang Anda geluti tidak berujung sia-sia. Selain mencari detail informasi properti yang dibidik, jangan lupa untuk mengamati kondisi pasar di lokasi tersebut.
Termasuk juga perhatikan pesaing dan kenali harga pasaran dari properti yang Anda incar. Pastikan Anda membayar dengan harga yang wajar.
Jangan terlalu cepat percaya dengan orang yang memberi info mengenai harga properti tersebut.
4. Buat Daftar Prioritas
Buat daftar prioritas berdasarkan tingkat kepentingannya, seperti kolam renang, lokasi dekat dengan pantai, pemandangan (view), peluang sewa, fasilitas anak-anak, dan lain-lain. Kemudian, tentukan poin apa yang bisa dieliminasi.
Dengan dana terbatas, sulit rasanya mendapat semua keinginan Anda, jadi harus ada hal yang perlu dikompromikan.
Peringkat teratas dari daftar prioritas, biasanya pemandangan laut, akan tetapi properti dengan karakteristik ini umumnya sangat mahal.
5. Proyeksi Masa Depan
Banyak pembeli yang hanya melihat kondisi properti saat melakukan transaksi, namun tidak melihat proyeksi masa depan properti tersebut. Anda harus selalu berfikir bahwa properti yang dibeli, suatu hari nanti akan dijual.
Bahkan, bila Anda tidak berniat menjualnya dalam waktu dekat, Anda pun harus mempertimbangkannya, karena keadaan atau kebutuhan Anda bisa berubah sewaktu-waktu.
Banyak orang yang membeli saat booming, tergoda membeli properti baru yang terlihat bagus, tetapi bentuknya sama dengan properti di sekitarnya. Hal ini tentu mempertinggi potensi kompetisi sekaligus menurunkan permintaan sewa.
Untuk itu, membeli properti dengan bentuk unik dan terbatas harus menjadi prioritas.