Liputan6.com, Denpasar - Waspada berbelanja melalui situs online. Di Denpasar, Bali, seorang wanita menjadi korban penipuan dengan kedok iklan kontrakan rumah yang ditawarkan melalui situs jual-beli online.
Iin Jayati, karyawati sebuah perusahaan swasta, mengaku telah menjadi korban dugaan penipuan iklan rumah kontrakan di situs online terkemuka.
Iin sadar telah menjadi korban penipuan setelah dirinya mencurigai sebuah iklan rumah kontrakan yang sama.
"Iklan itu kembali muncul dengan alamat rumah kontrakan yang sama. Nomor rekening si penipu masih sama dengan iklan sebelumnya, yakni atas nama Mohamad Junaidi," kata dia di Mapolresta Denpasar, Bali, Kamis, 12 Februari 2016.
Mengakui tidak mau ada korban lagi, Iin pun melaporkan kasus dugaan penipuan ini ke Polresta Denpasar. "Saya sudah ikhlas dengan kejadian Sabtu kemarin. Namun saya tidak ingin ada korban lagi yang nasibnya seperti saya," kata dia.
Kasus penipuan ini berawal saat Iin menemukan iklan rumah kontrakan dengan harga yang relatif murah di kawasan Pemogan, Denpasar, Bali.
Baca Juga
"Saya lihat iklanya di situs online ada nomor teleponya, kemudian saya hubungi, saya tanya alamatnya dan saya cek ke lokasi memang benar rumah itu kosong. Ya, harganya murah, Rp 13 sampai 14 juta setahun," kata dia.
Iin pun melanjutkan transaksi via telepon karena pelaku yang mengaku sebagai pemilik rumah tidak bisa ditemui dengan alasan sedang berada di Jakarta.
"Pak, saya tertarik dengan kontrakannya. 'Ya udah Bu, kasih tanda jadi Rp 1,5 (juta) karena saya posisi lagi di Jakarta'," cerita Iin, menjelaskan percakapan dengan pelaku melalui telepon.
Usai mentransfer, pelaku kembali menelepon Iin dan meminta ditransfer sejumlah uang dengan alasan untuk tiket pesawat ke Bali.
"Istri saya mau berangkat dari Jakarta ke Bali jadi tambahin untuk beli tiket," kata Iin.
Iin pun akhirnya sadar telah ditipu dan bergegas mengecek kembali rumah yang dimaksud. "Sampai total saya transfer Rp 3,5 juta, sore saya pulang kerja kok perasaan enggak enak."
"Saya pun mendatangi rumah kontrakan dan bertanya ke tetangga rumah tersebut. Kata tetangga di sana saya sudah kena tipu, karena sebelumnya ada dua orang yang juga tertipu dan mentransfer uang hingga Rp 8 juta," kata Iin.