Rangkul Anak Muda Nganggur Lewat Modifikasi Motor Jadul

Tren modifikasi motor jadul terus meningkat, termasuk di Pekanbaru.

oleh M Syukur diperbarui 13 Mei 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 11:00 WIB
Motor Modifikasi
Bengkel modifikasi motor di Pekanbaru rangkul anak muda nganggur

Liputan6.com, Pekanbaru - Peminat motor klasik alias zaman dulu atau jadul di Indonesia termasuk di Pekanbaru, Riau, kian meningkat. Banyak faktor yang membuat tren ini berkembang. Mulai dari keinginan sebagai kolektor ataupun mengenang romantisme zaman dahulu.

Tingginya minat ini kemudian berimbas pada menjamurnya bengkel spesialis modifikasi motor tua di Pekanbaru. Banyaknya peminat membuat para mekanik bekerja ekstra menyelesaikan semua pesanan.

Salah satu bengkel motor jadul di Pekanbaru berada di Jalan Karya Bakti, Kecamatan Tenayanraya. Bengkel yang diprakarsai pria bernama Widde Munadir ini sudah beberapa tahun berdiri dan selalu kebanjiran order.

Pengurus Karang Taruna ini mengatakan usaha yang digagasnya sebagai langkah mengatasi pengangguran di kalangan remaja.

"Selain membangkitkan kecintaan pada motor jadul, usaha ini juga bisa menampung pemuda yang menggangur dan membantu ekonomi warga yang masih tergolong miskin," kata Widde, Rabu (11/5/2016).

Dia menceritakan banyak anak-anak sepulang sekolah belajar ke bengkel dan mencuci motor guna mendapatkan uang jajan tambahan. "Di sini semua anak muda ditampung dan diberikan ilmu mengenai modifikasi motor," ujarnya.

Enam tahun membangun usaha, bengkelnya menjadi perhatian warga sehingga menumbuhkan peminat motor klasik untuk modifikasi motor dengan berbagai bentuk dan jenis.

Berbagai prestasi sudah didapatkan bengkelnya, yakni juara 1 modifikasi Contes Motor Honda tahun 2012 dan tahun 2015, mendapatkan juara 1 Honda Modif 2015 Contest yang ikut final juga mewakili Riau di Yogyakarta.

"Sementara untuk Honda Modif 2016 Contest tanggal 28 hingga 29 Mei ini bengkel telah menyiapkan sebanyak lima motor yang turun untuk berbagai kelas," kata Widde.

Meski sudah ada segudang prestasi, sejauh ini Widde mengaku belum pernah mendapat bantuan ,baik dari pemerintah maupun pihak swasta.

Widde berharap pengusaha dan Pemerintah Kota Pekanbaru maupun Provinsi Riau bisa memberikan bantuan melalui program CSR-nya atau hibah agar usaha ini terus berkembang.

"Sehingga, lanjutnya lagi, bisa banyak menampung pemuda pemudi yang ingin bekarya, berinovasi maupun berusaha," kata Widde.

Kepala pemilik motor jadul dan ingin memodifikasi motor tinggal datang ke bengkel ini. Konsumen hanya menyediakan motor klasik seperti CB 100, Honda C70, dan C50 atau motor lainnya.

Widde menawarkan beberapa bentuk modifikasi dan tergantung selera konsumen, mulai dari bentuk Harley Davidson atau bentuk standar.

Pekerja di bengkel tersebut, Roni, menjelaskan bahwa proses pengerjaan modifikasi satu unit sepeda motor diperkirakan selama satu hingga dua bulan.

Untuk harga, Roni memperkirakan biaya yang dikeluarkan konsumen sekitar Rp 15 sampai Rp 20 juta. Semua tergantung jenis modifikasinya.

"Semua bisa di modifikasi seperti merombak ban, stang hingga jok dapat di modifikasi layaknya Harley Davidson. Semua tergantung pesanan pemilik motor jadul," kata Roni.

Tak hanya memodifikasi, motor jadul  di bengkel ini juga kerap menerima motor free style yang biasa dikerjakan Roni bersama empat orang mekaniknya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya