Pendaki Swiss Masih Hilang, Gunung Semeru Dibuka Besok

Penutupan Gunung Semeru untuk mencari pendaki Swiss yang hilang itu berdampak ekonomi pada masyarakat sekitar.

oleh Zainul Arifin diperbarui 20 Jun 2016, 11:33 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2016, 11:33 WIB
Gunung Semeru, Pendaki Swiss Hilang
Semeru dengan puncaknya Mahameru, Gunung tertinggi di Jawa menjadi dambaan para penggiat alam bebas pendakian gunung (Liputan6.com/Andi Jatmiko).

Liputan6.com, Malang – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) membuka kembali Gunung Semeru untuk jalur pendakian mulai Selasa, 21 Juni 2016 besok. Semeru sebelumnya ditutup 10 hari lebih untuk operasi pencarian Lionel Du Creaux, pendaki asal Swiss yang hilang dan hingga kini belum ditemukan keberadaannya.

Kepala BB TNBTS, John Kennedi mengatakan, penutupan jalur pendakian selama 10 hari lebih untuk mencari penyintas asal Swiss itu berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.

"Dikarenakan dengan adanya penutupan pendakian sangat berdampak terhadap geliat perekonomian masyarakat Ranu Pani dan pelaku jasa wisata lainnya, sehingga mendesak agar kegiatan pendakian dibuka kembali," urai John di Malang, Jawa Timur, Senin (20/6/2016).

Baca Juga

BB TNBTS sebelumnya menggelar evaluasi bersama seluruh potensi SAR pada 18 Juni 2016 lalu. Hasil evaluasi memutuskan menghentikan Open SAR (pencarian terbuka) terhadap Lionel Du Creaux yang hilang di Semeru sejak 6 Juni 2016. Selain itu, tim SAR juga akan membuka kembali jalur pendakian gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (MDPL).

"Sesuai agenda evaluasi direncanakan bahwa pembukaan pendakian akan di mulai hari Selasa 21 Juni," ucap John.

Meski begitu, tim tetap akan melanjutkan pencarian pendaki Swiss itu secara simultan sesuai permintaan keluarga. Pihak keluarga penyintas sendiri menyatakan kesanggupan membiayai segala kebutuhan terkait pencarian itu selama tujuh hari ke depan.

"Pencarian itu sudah di luar kegiatan Open SAR dan dilakukan oleh tim lain tapi tetap di bawah kontrol kami," ujar John.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya