Liputan6.com, Bangli - Perjuangan Ni Nengah Mulyaningsih (12) asal Desa Abuan, Kabupaten Bangli, Bali menggugah kepedulian khalayak dan pemerintah. Banyak yang ingin membantu Mulyaningsih yang menjadi buruh angkut tanah itu agar bisa menyekolahkan kedua adiknya.
Mulyaningsih kini hidup tanpa belaian kasih kedua orangtuanya karena ibunya menikah lagi setelah ayahnya meninggal. Namun, bocah ini tetap tegar menghadapi kerasnya kehidupan bersama kedua adiknya, yakni I Komang Dika Putra (10) dan Ni Ketut Suniati (4).
Mulyaningsih dan adik-adiknya masih memiliki kakek bernama I Wayan Ranggia (80) dan neneknya bernama Ni Wayan Singin (75) meski telah lanjut usia.
Fisik kakek-neneknya yang sudah renta, hanya bisa mengandalkan diri dari menjual anyaman keranjang dan itu sudah tidak maksimal lagi dikerjakan.
Untuk menyambung hidup, Mulyaningsih bekerja sebagai buruh angkut tanah. Dari hasil kerjanya itu dia berusaha keras untuk terus bisa menyekolahkan adik-adiknya.
Mulyaningsih juga bertekad untuk bisa terus melanjutkan sekolah kedua adiknya dengan cara mengambil pekerjaan apa saja yang bisa dilakukan asalkan menghasilkan uang.
Bantuan untuk Mulyaningsih salah satunya datang dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Bantuan diserahkan Kepala Bagian Publikasi Biro Humas Pemprov Bali Adi Mastika, di Desa Abuan, Bangli, Senin (27/6/2016).
"Bapak Gubernur menitipkan bantuan sementara berupa uang tunai, agar lebih bermanfaat bagi keberlangsungan hidup Mulyaningsih bersama kedua adiknya serta kakek dan neneknya," kata Adi seperti dilansir Antara.
"Gerakan responsif Pemprov Bali ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mampu terhadap sesama yang membutuhkan," ujarnya.
Sementara itu perbekel atau kepala desa Abuan, I Nyoman Sucitra yang turut mendampingi kunjungan mengakui keberadaan warganya tersebut yang cukup memprihatinkan.
Beberapa hari yang lalu dia beserta perwakilan dari Disosnakertrans Kabupaten Bangli sempat mengajak Mulyaningsih dan kedua adiknya untuk mendapatkan pendidikan di Yayasan Gurukula, Bangli. Namun Mulyaningsih menolak karena harus memikirkan sang adik jika bersekolah di sana.
"Kakaknya menolak dengan alasan dia tidak bisa memantau adiknya jika di sana, padahal kedua adiknya mau. Saya berharap tim utusan Gubernur Bali yang datang meninjau dapat mencarikan solusi terbaik dari masalah ini," ujar Sucitra.
Dia mengatakan, pihaknya juga mengharapkan rumah satu-satunya yang ditempati Mulyaningsih bersama kedua adik, kakek serta neneknya bisa segera mendapatkan bantuan renovasi.
Bocah Pengangkut Tanah Gigih Sekolahkan Adik-adiknya
Bocah pengangkut tanah ini siap bekerja keras untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan adik-adiknya.
diperbarui 27 Jun 2016, 19:10 WIBDiterbitkan 27 Jun 2016, 19:10 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 Energi & TambangShell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Melihat Koleksi di Pasar Klitikan Notoharjo Solo
Skor Kacamata Warnai Hasil Pertandingan AC Milan Melawan Juventus
Gelar Fan-Con di Jakarta, Choi Jin Hyuk Makan Keripik Tempe hingga Durian
Sudah Dikontak Ruben Amorim, Ini Bintang Sporting CP yang Bisa Segera Diangkut Manchester United
VIDEO: Negara G20 Sepakat Akan Pajaki Orang-orang Super Kaya
Puluhan Ulama hingga Habaib Imbau Polresta Malang Kota Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Bertemu MBZ, Prabowo Apresiasi Inisiatif Pelibatan Indonesia untuk Misi Kemanusiaan Gaza
Intip, Jadwal Masa Tenang Pilkada 2024 dan Aturannya
Top 3 Islami: Waktu Terbaik Sholat Taubat dan Doa Setelahnya, Cara Unik Gus Maksum Sembuhkan Pemabuk
Ini Alasan Investasi Properti di Tangerang Masih Menjanjikan
Ragam Acara Menarik di GJAW 2024 Buat Para Pecinta Otomotif
Miliarder Stanley Druckenmiller Jual Saham Nvidia, Alihkan Investasi ke Broadcom