Waluyo 'Bangkit dari Kubur', Makam Tak Bakal Diusik

Waluyo bikin geger Kampung Suryoputran, Panembahan, Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 03 Agu 2016, 19:21 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2016, 19:21 WIB
makam waluyo
(Yanuar H/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Waluyo bikin geger Kampung Suryoputran, Panembahan, Yogyakarta. Pria yang dikabarkan telah meninggal dunia itu pulang ke rumah istrinya. Padahal, keluarga mengaku telah memakamkan jasadnya pada Mei 2015.

Meski kaget, keluarga mengakui bahwa pria yang baru pulang itu benar-benar Waluyo. Hal ini juga diperkuat dengan pengakuan Kepala Dukuh Suren Kulon, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Bantul, Yogyakarta, Agung Sudarto.

Pria yang sempat menjadi penarik becak itu memang menghabiskan masa kecil dan masa mudanya di Suren Kulon. Orang tua Waluyo adalah warga asli Suren Kulon. Agung mengaku Waluyo yang baru pulang itu adalah orang yang dikenalnya.

"Saya sudah ke sana kemarin siang hampir dua jam. Saya bisa katakan itu 100 persen Waluyo asli karena masih ingat saya dan warga-warga di sini," kata Agung di kediamannya, Yogyakarta, Rabu (3/8/2016).

(Yanuar H/Liputan6.com)

Namun, Agung tidak bisa memastikan siapa Waluyo yang sudah dimakamkan di pemakaman desanya. Sebab, pihak desa hanya menerima jenazah yang dipastikan sebagai Waluyo itu dari keluarga. Selain itu, pihaknya juga juga tidak melihat langsung wajah dari jenazah yang diduga Waluyo.

"Waktu itu memang saya yang menerima penyerahan jenazah itu. Tapi tidak melihat langsung jenazahnya. Karena itu, saya tidak tahu apakah jenazah itu Waluyo atau bukan. Kita percaya keluarga yang di Yogya saja," ujar dia.

Sebagai kepala dukuh, ia tidak mempermasalahkan jenazah yang bukan Waluyo tersebut. Ia mempersilakan jika ada keluarga yang ingin mengurus jenazah tersebut. Namun keluarga dan dukuh tidak masalah jika jenazah itu tetap di sana. Warga dan keluarga tidak akan membongkar makam tersebut.

"Belum ada rencana ya minimal namanya Pak Waluyo dihapus. Kalau di dalam (jenazah) enggak berani apa-apa. Kalau keluarga ada yang cari ya kami persilakan," tutur dia.

Sementara itu, sepupu Waluyo, Sadari, mengaku juga tidak melihat secara langsung jenazah sepupunya saat dikubur. Sehingga tidak bisa memastikan jenazah itu adalah adik sepupunya. Namun ia memastikan jika makam itu tidak akan dibongkar.

"Kami dari keluarga juga tidak akan membongkar. Kami sudah biarkan saja. Tapi kalau ada keluarganya ya monggo," ujar Sadari.

Sadari mengaku sudah berkunjung ke rumah Waluyo di Suryoputran untuk memastikan jika Waluyo itu adalah adik sepupunya. Ia juga memastikan bahwa Waluyo itu adalah Waluyo yang dikenalnya terlihat dari tanda fisik lahir, sikap, dan logat bicaranya.

"Itu benar Pak Waluyo logat berkata seperti dulu itu ya Waluyo benar memang bicaranya ke sana ke mari. Tidak punya rasa minder, takut enggak, santai, ya itu dia," ucap Sadari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya