Lampung Cegat Snack Bikini Remas Aku

Pemerintah Lampung tengah menelisik peredaran snack Bikini Remas Aku di wilayahnya.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Agu 2016, 16:01 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2016, 16:01 WIB
Camilan Kontroversial Bikini Remas Aku Dijual Sejak Setahun Lalu
Beredar sejak setahun lalu, camilan bikini remas aku baru membuat heboh beberapa hari terakhir. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mencegah penjualan makanan ringan Bihun Kekinian alias Bikini yang dinilai berbau pornografi. Sejauh ini snack Bikini yang menghebohkan itu belum terdeteksi beredar di Lampung.

"Tapi kami sudah melakukan pencegahan sejak dini dengan melakukan pengawasan secara rutin," kata Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Bandar Lampung Firmansyah, di Bandar Lampung, dilansir Antara, Kamis 4 Agustus 2016.

Seiring belum terlihatnya keberadaan makanan ringan tersebut di Kota Tapis Berseri, kata dia, pihaknya pun tengah mencari tahu.

"Kalau laporan adanya keresahan atas produk makanan bikini kita belum terima, tapi kita masih mencoba cari tahu apakah di Bandar Lampung ada," tutur dia.

Terkait peredarannya yang melalui media sosial, jajarannya berencana menggandeng Diskominfo untuk bekerja sama, sebab hal ini dinilai ada kewenangannya juga.

"Kita tidak ingin mengambil alih tupoksi dinas lain. Jadi karena peredarannya masih melalui media sosial maka kami rasa perlu berkoordinasi dengan Diskominfo," kata dia.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Bandar Lampung Sidik Ayogo menyatakan siap bekerja sama dengan Diskoperindag. Hanya saja harus mempelajari sistem serta peraturan yang melandasinya terlebih dahulu.

"Semua harus tetap sesuai prosedur agar tidak ada kesalahan. Kita akan pelajari dulu hal-hal yang melandasinya tapi intinya kami siap bekerja sama," kata dia.

Sejumlah warga Kota Bandar Lampung, khususnya orangtua, mulai resah dengan adanya makanan ringan yang bergambar bikini serta bertulisan 'remas aku'. Salah satunya dirasakan warga Kemiling, Andi.

"Jika sampai ke anak-anak ini bisa merusak moral anak-anak, sebab gambarnya sungguh sangat tidak santun sebab bergambar bagian dada perempuan," tutur Andi.

Menurut dia, pemerintah harus mencari di mana lokasi pembuatannya. Sebab jika snack Bikini ini sampai jatuh ke tangan anak-anak bisa sangat berbahaya.

Snack Bikini Remas Aku itu dipasarkan melalui media sosial Instagram dan juga sudah tersebar ke beberapa kota di Indonesia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya