Liputan6.com, Jakarta - Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian (BPBDK) Dinas Pendidikan Jawa Barat berencana melakukan pembukuan bahasa daerah Jawa Barat.
Seperti dikutip dari laman Antara, Kamis (25/8/2016), untuk sementara ini sudah ada dua bahasa yang sudah dibukukan menjadi kamus, yakni bahasa Sunda, bahasa Cirebonan.
Selanjutnya, BPBDK Jabar akan menggarap kamus untuk bahasa Melayu-Betawi. Hal tersebut dilakukan karena masyarakat kabupaten atau kota di Jawa Barat tidak hanya menggunakan Bahasa Sunda atau Cirebonan. Ada pula kabupaten atau kota yang menggunakan bahasa Melayu-Betawi, seperti di daerah Depok dan Bekasi.
Advertisement
Baca Juga
Tak cuma bahasa, sebanyak 300 jenis seni tradisional yang berasal dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat terancam punah. Ini lantaran minimnya generasi penerus yang menekuni bidang dan kesenian tesebut.
"Harus kita akui 300 seni di Jabar sangat memprihatinkan dengan jarangnya generasi penerus," kata Kepala Balai Pengembangan Bahasa Daerah dan Kesenian Dinas Pendidikan Jabar, Husen Rahadian Hasan.
Hal itu sesuai dengan hasil penelitian seorang profesor di Jawa Barat. "Kalau untuk saat ini belum ada catatan adanya kesenian yang sudah hilang di Jawa Barat. Jadi sifatnya baru ancaman hilang," tutur Husen.
Menurut dia, salah satu upaya menjaga seni dan budaya tradisional khas Jawa Barat adalah dengan menggelar kesenian tradisional di seluruh kabupaten/kota secara rutin. Misalnya saja sekolah di seluruh Jabar diajak unjuk pentas kesenian tradisional.
"Pada tahun ini, gelaran kesenian digelar di 16 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Selanjutnya pada tahun 2017 kita akan ada akan menggelar gelaran kesenian di 27 kabupaten/kota," ujar Husen.