Liputan6.com, Cilegon - Kemenko Maritim bersama TNI AL melakukan survei menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Rigel-933 di Selat Sunda. Survei dilakukan terkait posisi Selat Sunda yang termasuk ke dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I.
"Survei di perairan Selat Sunda bekerja sama dengan TNI AL untuk memantau permukaan dasar laut. Mengamankan alur pelayaran dan meneliti sumber daya alam (SDA) di dasar laut maritim dan untuk penguatan Indonesia sebagai poros maritim," kata Deputi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim Arif Havas Oegroseno di Cilegon, Banten, Rabu (3/8/2016).
Rombongan yang bertolak dari Pelabuhan Indah Kiat, Kota Cilegon, Banten itu memilih Selat Sunda karena kepadatan arus lalu lintas kapal pemisah Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera tersebut. Selain itu, Selat Sunda kerap kali dilalui oleh kapal-kapal asing untuk mengirimkan barangnya.
Advertisement
"Survey dilaksanakan di Perairan Selat Sunda dikarenakan pintu masuk kapal ALKI l. Dimana frekuensi pelayaran sangat tinggi dan untuk menyusun kebijakan dan pertahanan strategis di perairan," tutur dia.
Baca Juga
KRI Rigel-933 yang dikomandoi oleh Letkol Laut (P) M Wirda Prayogo merupakan satu dari dua kapal terbaru TNI AL. Kapal yang dianggap tercanggih milik TNI ini akan melakukan pemantauan di Selat Sunda selama 50 hari ke depan. Seperti disampaikan Kepala Dinas Hidro-Oseanografi (Dishidros) TNI Angkatan Laut Laksma TNI Daryanto.
"Survei di perairan Selat Sunda akan dilaksanakan selama 50 hari. Melaksanakan joy sailing di perairan Selat Sunda dengan KRI Rigel-933," tutur Daryanto.
Selain KRI Rigel-933, TNI AL juga memiliki kapal canggih lain bernama KRI Spica-934. Kedua kapal terbaru itu memiliki RIV sebagai robot bawah air untuk survei geofisikan dengan kemampuan menyelam sedalam 1000 meter. Robot itu memiliki lengan dengan lima fungsi gerakan untuk mengambil objek di dasar laut yang dilengkapi juga dengan Autonomous Under Water Vehicle (AUV) yang berfungsi untuk pencitraan bawah laut sampai kedalaman 1.000 meter dan mengirimkan data secara periodik.
"TNI AL akan selalu mendukung kebijakan Indonesia sebagai poros maritim dunia dimana Dishidros TNI AL telah memiliki dua kapal baru, yaitu KRI Rigel-933 dan KRI Spica-934 sebagai kapal survei yang canggih," ucap Daryanto.