Liputan6.com, Padang - Siapa yang meragukan cita rasa masakan Padang yang lezat. Namun ternyata, banyak yang menilai, kuliner dari Sumatera Barat itu rasanya agak asin karena kebanyakan garam.
Hal ini disampaikan sendiri oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit. Dia mengatakan, banyak wisatawan menilai cita rasa masakan Minang sangat enak, tapi rasanya asin.
"Ini masukan dari wisatawan. Masakan Minang sekarang agak asin. Kalau bisa dikurangi garamnya," kata Nasrul, seperti dikutip dari Antara, Jumat (26/8/2016).
Dia menuturkan, masukan dari wisatawan itu harus menjadi perhatian pelaku usaha kuliner di Sumbar agar bisa memberikan rasa yang pas sehingga makin disukai wisatawan.
Ia mencontohkan masakan penganan khas Danau Singkarak, yaitu ikan bilih. Menurut Nasrul, cita rasa penganan itu tidak harus terlalu asin. Karena wisatawan yang datang belum tentu ingin memakannya sebagai lauk bersama nasi.
"Mungkin, mereka ingin makan seperti makan kacang, sambil menunggu. Kalau terlalu asin, tentu tidak bisa," ujar dia.
Apalagi, tutur Nasrul, masakan yang kebanyakan garam juga tidak terlalu baik untuk kesehatan. Dia mengatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar juga harus menjadikan hal tersebut sebagai perhatian untuk ditindaklanjuti.
"Kalau memang benar apa yang disebutkan sejumlah wisatawan ini, sosialisasikan agar pelaku usaha mengurangi penggunaan terlalu banyak garam," tutur Nasrul.
Selain itu, persoalan kemasan juga harus terus ditingkatkan agar sesuai dengan standar, setidaknya SNI. "Jangan nanti makanannya enak, tetapi kemasannya jelek. Ini akan merugikan kita sendiri," kata Nasrul.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar yang baru dilantik, Asben Hendri, menyebutkan akan memperhatikan apa yang disampaikan Wakil Gubernur tersebut.
"Secepatnya kami respons," ucap Asben.
Diprotes Terlalu Asin, Masakan Padang Harus Kurangi Garam
Banyak wisatawan menilai cita rasa masakan Minang sangat enak, tapi rasanya asin.
diperbarui 26 Agu 2016, 17:09 WIBDiterbitkan 26 Agu 2016, 17:09 WIB
Batan tergerak untuk mengujinya dengan kemampuan teknologi terbarukan, agar makanan ini menjadi lebih higienis dan tahan lama.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
140 Kata-Kata Motivasi Singkat dan Keren, Bikin Hidup Lebih Baik
Bungkam Bologna, The Reds Raih Kemenangan Kedua di Liga Champions 2024/2025
Profil Abcandra Muhammad Akbar Supratman, Anak Menkumham yang Terpilih Jadi Wakil Ketua MPR
Catatan dari Batik Nusantara Festival 2024, Dirayakan dengan Fashion Show hingga Performa Voice of Indonesia
Jadwal dan Link Live Streaming Liga Europa di SCTV dan Vidio, 3-4 Oktober 2024: Ada FC Porto vs Manchester United
Kementerian PANRB Mulai Program Magang Mahasiswa dan Lulusan Baru
Waspada! Ini Virus yang Menjauhkan dari Cinta kepada Nabi Kata Buya Yahya
Fitur Baru WhatsApp, Filter dan Background untuk Panggilan Video
6 Fakta Menarik Gunung Sekicau, Gunung Aktif di Lampung yang Punya 2 Kaldera
Resep Bikin Es Krim Lembut Ala Mixue Tanpa Mesin, Pas Disantap saat Cuaca Panas
Bursa Asia Dibuka Cerah, Nikkei Jepang Melonjak 2,5%
Harga Kripto 3 Oktober 2024: Bitcoin Cs Loyo, XRP Ambruk Paling Dalam