Dari Batam hingga Yogyakarta Waspada Virus Zika

Sejumlah daerah mulai mewaspadai virus zika. Menyusul status darurat virus zika yang diberlakukan Singapura.

oleh M SyukurYanuar HAjang NurdinSwitzy Sabandar diperbarui 02 Sep 2016, 16:35 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2016, 16:35 WIB
Virus Zika
Ilustrasi Foto Virus Zika (iStockphoto)

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah daerah mulai mewaspadai virus Zika. Menyusul status darurat virus Zika yang diberlakukan Singapura.

Seperti yang terjadi di Pekanbaru, Riau. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pekanbaru menyiagakan beberapa petugasnya di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II dan sejumlah pelabuhan di Bumi Lancang Kuning.

"Kedatangan penumpang dari Singapura di Bandara Sultan Syarif Kasim II diawasi ketat. Begitu juga yang datang menggunakan jasa pelabuhan," kata Kepala KKP Pekanbaru Budi Hidayat di Pekanbaru, Riau, Kamis, 1 September 2016.

Dia mengatakan, pelabuhan yang diawasi adalah Pelabuhan Buatan, Pelabuhan Perawang, dan Pelabuhan Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Ketiganya merupakan pintu masuk utama dari Singapura ke Riau.

"Petugas disiagakan di terminal kedatangan luar negeri untuk mengatasi penyebaran wabah virus Zika. Pengawasan dilakukan terhadap orang, barang, dan alat angkut," tutur Budi.

Ilustrasi Foto Virus Zika (iStockphoto)

4 M Plus

Saat ini, kata dia, alat pendeteksi suhu tubuh dan pemeriksaan alat angkut dan barang sudah disiagakan di bandara serta pelabuhan untuk mengantisipasi penderita virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti itu.

"Laporan terus diberikan dan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Jika ditemukan ada penumpang yang sakit, tindakan pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan medis dan merujuk ke rumah sakit," ujar Budi.

Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Riau Rozita menyatakan, sejauh ini belum ada ditemukan kasus Zika di Riau.

"Belum ada kami temukan pasien Zika. Langkah antisipasi ini sudah kami mulai sejak beberapa hari yang lalu," tutur dia.

Rozita mengimbau masyarakat perlu mengetahui sejak dini pencegahan virus Zika. Pencegahannya, kata dia, hampir sama dengan demam berdarah, yaitu dengan tetap 4M plus. Apa itu?

"Adapun 4M plus tersebut, yakni menguras baik air, menutup bak mandi, mengubur barang bekas, memantau plus jangan menggantung pakaian bekas pakai. Kemudian pelihara ikan hindari gigitan nyamuk dan bubuhkan bubuk abate di tempat-tempat penampungan air," kata Rozita.

Batam

(Ajang Nurdin/Liputan6.com)

Sementara itu, Kementerian Kesehatan mengimbau wanita hamil untuk tak bepergian ke Singapura. Hal itu mengingat risiko janin terlahir dengan kelainan otak pada bayi jika sang ibu terpapar virus tersebut.

"Kementerian Kesehatan melalui pesan Bu Menteri agar berwaspada kepada wanita hamil yang akan ke Singapura," tutur Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh di International Ferry Terminal Batam Center, Kepulauan Riau (Kepri).

Di pelabuhan itu, alat deteksi suhu tubuh sudah terpasang. Alat tersebut akan berbunyi jika ada penumpang yang suhu badannya di atas 38 derajat Celsius. Selain itu, petugas juga akan membagikan kartu pengawasan (Health Alert Card) virus Zika untuk diisi penumpang.

Yogyakarta

PT Angkasa Pura I bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Adisutjipto menurunkan personel untuk mencegah masuknya virus zika lewat penumpang dari Singapura.

Terdapat 12 kali penerbangan untuk rute Singapura tujuan Yogyakarta dalam sepekan dengan menggunakan maskapai Air Asia dan Silk Air. Personel dilengkapi dengan alat deteksi inframerah dan membagikan kartu Health Alert Card (HAC) kepada penumpang melalui maskapai yang melayani penerbangan internasional.

"Dalam hal ini, setiap penumpang yang datang dicek. Apabila terdapat penumpang yang terindikasi virus Zika akan dibawa ke ruang isolasi lalu diantar ke rumah sakit terdekat," ujar General Manager Bandara Adisutjipto Agus Pandu Purnama di Yogyakarta, Kamis (1/9/2016).

Ia juga menyiagakan personel Aviation Security untuk pengawalan antisipasi virus Zika. Mereka juga secara rutin melakukan fogging di lingkungan bandara.

(Switzy Sabandar/Liputan6.com)

Sementara itu RSUP dr Sardjito Yogyakarta sudah menyiapkan ruangan khusus untuk menangani pasien Zika. Bagian Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho, mengatakan pihak Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito Yogyakarta

"Jika ada yang memerlukan rawat inap kita siap. Kita menyiapkan 11 tempat tidur," tutur Heru.

Dia menyatakan, tim dokter RSUP Sardjito sudah siap jika menemukan pasien dengan indikasi penyakit Zika. Beberapa tanda terkena virus ini adalah panas, sakit persendian, dan radang pada selaput mata. Namun tetap harus dipastikan dengan pemeriksaan laboratorium.

Heru menambahkan untuk mempercepat penanganan, RSUP dr Sardjito juga melakukan komunikasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) DIY Wilker di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta.

"KKP sebagai garda terdepan, jika ditemukan akan kami ambil dan dilakukan pemeriksaan lanjutan," ucap Heru.

(Yanuar H/Liputan6.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya