Ketemu Jodoh di Air Terjun Gowa

Air terjun di Gowa tersebut ditemukan oleh bangsawan kampung bernama Karaeng Bulu Takapala pada 1982.

oleh Eka Hakim diperbarui 04 Sep 2016, 08:11 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 08:11 WIB
Air Terjun Ketemu Jodoh
(Eka Hakim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Sulsel salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beragam potensi wisata. Salah satunya yang paling banyak dikunjungi, yakni Kabupaten Gowa yang daerahnya didominasi kawasan pegunungan.

Di daerah pegunungan yang bernama Malino, sebuah air terjun bertengger indah. Tepatnya di Bulutana, Lingkungan Bonto Te'ne. Oleh warga sekitar, air terjun itu diberi nama Air Terjun Ketemu Jodoh.

Meski jarak tempuh dari Kota Makassar ke lokasi Air Terjun Ketemu Jodoh terbilang sangat jauh, yakni berkisar 90 km, keindahannya bakal membayar lunas rasa lelah di perjalanan.

Karena derasnya, percikan air terjun yang jatuh dari ketinggian itu seakan memberi sensasi pijatan ketika mengenai tubuh.

Ada yang unik di balik kisah penamaan Air Terjun Ketemu Jodoh. Menurut seorang pengelola tempat wisata itu, Kuha (67), air terjun tersebut ditemukan oleh bangsawan kampung bernama Karaeng Bulu Takapala pada 1982.

(Eka Hakim/Liputan6.com)

Saat berada di air terjun itu, kata Kuha, Karaeng melihat ada seorang lelaki asing yang sedang mengucapkan ikhtiar menghadap air terjun. Lelaki itu rupanya tengah mengadukan nasibnya yang saat itu yang belum menemukan pendamping hidup atau jodoh.

Selang sekitar beberapa menit, lelaki itu pun menemukan jodohnya. Perempuan berparas cantik muncul di belakangnya. Mereka pun saling akrab dan akhirnya berujung membangun rumah tangga yang utuh.

"Kisahnya demikian menurut keyakinan masyarakat sini. Di mana kedua pasangan yang dipertemukan itu kemudian bersepakat menyebut air terjun ini dengan nama Air Terjun Ketemu Jodoh, begitulah asal-usulnya yang saya tahu," ungkap Kuha di Gowa, Sulsel, Sabtu (3/9/2016).

Kisah inilah yang kemudian berkembang dan banyak diyakini juga oleh masyarakat dari luar sehingga air terjun itu selalu ramai pengunjung. Ada yang hanya sekadar ingin menikmati kesejukan air terjun, namun ada juga yang mencoba keberuntungan mencari jodoh.

Hingga saat ini air terjun itu terus kebanjiran pengunjung. Baik dari wisatawan lokal maupun dari mancanegara.

"Bukan hanya masyarakat sekitar yang menghampiri tempat ini, ada malah dari Malaysia, Australia, Singapuram dan ada juga dari Eropa," tutur Kuha.

Biaya masuk ke air terjun ketemu jodoh cukup murah, yakni Rp 3.000. Tak hanya itu warga sekitar juga telah menyediakan tempat untuk peristirahatan bagi para pelancong yang ingin menyewa pondok seharga Rp 150.000 per hari disertai fasilitas makanan dan minuman siap santap.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya