Yuk, Terbang dari Kupang ke Australia Tahun Ini

Para era 1990-an, rute penerbangan Kupang-Dili-Darwin sempat dilayani maskapai Merpati Nusantara Airlines

oleh Ola Keda diperbarui 15 Sep 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2016, 17:00 WIB
Bergurau Bom di Bandara El Tari, 3 Pria Asal Sukabumi Ditangkap
Gusti mengatakan, dengan kejadian ini menandakan bahwa masyarakat belum paham betul soal UU Penerbangan.

Liputan6.com, Kupang - Rute penerbangan Kupang (Nusa Tenggara Timur), Dili (Timor Leste), dan Darwin (Australia Utara) yang sempat ramai pada era 1990-an akan dibuka kembali. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumantri telah memberi lampu hijau bagi maskapai penerbangan untuk mengisi rute tersebut.

"Untuk rute penerbangan Kupang-Dili-Darwin sudah mendapat izin dari Kementerian Perhubungan dan sekarang tinggal menunggu kesiapan maskapai penerbangan yang akan melayani rute tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu, kepada Liputan6.com di Kupang, Kamis (15/9/2016).

Dia optimistis rute penerbangan yang menghubungkan tiga negara itu akan berdampak pada pengembangan pariwisata dan mampu mendorong sektor pembangunan lain di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini. Pemerintah NTT berupaya agar rute penerbangan tersebut sudah bisa beroperasi dalam tahun ini.

"Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan tentu juga melihat bahwa rute tersebut sangat strategis untuk menunjang kemajuan daerah di Nusa Tenggara Timur," ujar Marius.

Para era 1990-an, rute penerbangan tersebut sempat dilayani maskapai Merpati Nusantara Airlines (MNA), namun dihentikan akibat panasnya situasi politik di Timor Timur pada saat itu, yang ikut menggangu hubungan bilateral antara Indonesia-Australia.

Marius mengatakan, rute penerbangan tersebut akan memudahkan kunjungan wisatawan dari Australia dan Timor Leste ke Nusa Tenggara Timur melalui pintu masuk Bandara El Tari Kupang.

Dia berharap pihak maskapai segera menyiapkan layanan penerbangan untuk rute Kupang-Dili-Darwin karena pihak Timor Leste dan Australia sudah siap mendukung.

"Sudah direncanakan Maskapai Garuda Indonesia yang akan melayani rute tersebut, dan sebagai partner pemerintah pihak maskapai harus siap memberikan layanan untuk mendorong kemajuhan daerah," kata Marius.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya