Liputan6.com, Pekanbaru - Terkait temuan alat isap sabu di lantai 3 Gedung DPRD, sejumlah pihak mendesak tes urine terhadap seluruh anggota DPRD Riau dan pegawai sekretariat. Namun, tuntutan itu sepertinya bakal tak kesampaian.
Pasalnya, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau yang berhak melakukan tes urine mengaku tidak mempunyai anggran melakukan hal tersebut.
"BNNP Riau tidak mempunyai anggaran untuk pengadaan alat tes narkoba multiparameter untuk DPRD Riau," kata Kepala Bidang Rehabilitasi BNNP Riau, Kompol Agung H Wijanarko, Kamis, 15 September 2016.
Dia mengakui, saat ini BNNP Riau tidak punya test kit atau alat tes narkoba yang dibutuhkan mengetas urine anggota DPRD Riau. Seandainya dites urine, Agung menyebut DPRD Riau bisa membeli sendiri test kit. BNNP Riau siap untuk membantu menyediakan tenaga.
"Jika minta dibantu membelikan, ya kita bantu. Lagian, harga test kit tersebut lumayan mahal. (Harganya) macam-macam tergantung parameternya. Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu untuk satu alat," kata Agung.
Selama ini di APBD dan APBD, Agung menyebut BNN tidak kebagian jatah test kit untuk anggota dewan. Hal itu berbeda dengan pelaksanaan tes urine untuk pilot dan pegawai karena sudah dianggarkan.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah dianggarkan untuk pilot-pilot dari BNNP Riau karena kan nggak bisa dikover semuanya. Sementara tes di kampus-kampus, mahasiswa yang menyumbang membeli alatnya," ujar Agung.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum BNNP Riau Maruli Siregar menyebut pada dasarnya DPRD Riau siap untuk dites urine. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya nota kesepahaman antara DPRD Riau dan BNNP Riau.
"Mereka (anggota DPRD Riau,red) sangat siap kok. Itu dibuktikan dengan adanya MoU. Mereka mendukung sepenuhnya," kata Maruli.
Dalam MoU tersebut, lanjut dia, DPRD Riau akan membantu anggaran yang bersifat pencegahan penyalahgunaan narkoba.
"Mereka juga akan mengoptimalkan fungsi anggarannya. Kemarin mau dianggarkan ke APBD Perubahan untuk tes urine anggota DPRD Riau dan Pegawai Pemprov (Pemerintah Provinsi,red) Riau. Tapi tidak semua. Hanya sampel, beberapa orang yang diindikasikan sebagai pengguna," ujar dia.
Sebelumnya, di lantai III gedung DPRD Riau ditemukan alat hisap untuk sabu dan bungkusan sabu. Temuan ini masih didalami penyidik Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru.