Dinamai Kebo Bule, Mesin Motor Ini Baru Nyala pada Malam 1 Suro

Selain keanehan itu, Si Kebo Bule juga melabrak hal tabu yang berkembang di dunia motor custom.

oleh Yanuar H diperbarui 08 Okt 2016, 10:02 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2016, 10:02 WIB
Dinamai Kebo Bule, Mesin Motor Ini Baru Nyala pada Malam 1 Suro
Selain keanehan itu, Si Kebo Bule juga melabrak hal tabu yang berkembang di dunia motor custom. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Sebuah motor jenis chopper yang diperebutkan pengunjung pameran Kustomfest 2016 sebagai Lucky Draw menarik perhatian. Motor custom yang dinamai Kebo Bule itu dibuat khusus oleh bengkel Retro Classic Cycle.

Selain nama yang unik, proses pembuatannya juga menarik. Menurut Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi, pembuatan motor ini hanya memakan waktu tidak lebih dari 30 hari. Selama pembuatan, mesin Kebo Bule tidak mau menyala meski beragam cara sudah diupayakan.

Belakangan, mesin motor baru menyala saat Malam 1 Suro. Tim pun merasa ada mistis pada motor Kebo Bule itu.

"Motor ini pas 1 Suro mesin ini hidup. Sebelumnya, kita sudah coba nggak hidup juga. Sampai di Malam 1 Suro itu baru hidup. Aneh juga," ujar dia, Kamis, 6 September 2016.

Lulut mengatakan inspirasi nama Kebo Bule datang dari kerbau putih yang selalu keluar setiap perayaan Malam 1 Suro di Kasunanan Solo. Dengan nama itu, motor tersebut kemudian diwarnai dominasi putih dan ungu. Padahal, warna putih dan ungu di dunia custom sangat dijauhi karena dinilai sulit memikat orang.

"Kita tidak pernah melihat motor custom warna putih dapat memikat orang. Nah, ini kita jawab saya yakin warna kita akan bagus. Niat bagus dan ide kuat, kita ambil dari padanan dari desain yang saya bikin," ujar Lulut.

Menurut Lulut, motor berbobot 200 kg ini akan melabrak pakem dunia kustom, khususnya motor chopper. Motor custom jenis ini sempat menjadi tren di era 50 sampai 60an.

Lulut menyebut bagian tersulit dalam pembangunan motor ini adalah gaya lukis yang belum pernah ada sehingga gaya ini perlu dilempar ke dunia motor custom.

"Saya pengin bikin warna ungu tapi dilihat macho dan ok. Saya pakai warna intermediate, ternyata warna janda (ungu) dan pink itu menarik," tutur dia.

Lulut menolak menyebutkan nominal rupiah yang dihabiskan untuk membangun motor 900 cc ini. Menurut dia, modal utama dalam pembuatan motor custom adalah gairah.

"Membuat motor ini tidak pernah ada nominal karena setiap motor yang dibuat adalah passion. Jadi akhirnya, tidak ada nominal yang bisa dinilai," kata Lulut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya