Siaga Darurat Banjir dan Longsor, Bantul Bangun 21 Pos

Wilayah rawan banjir dan longsor ada di Kecamatan Piyungan, Imogiri, Pleret, Dlingo, Pandak, Kretek, Sanden dan Srandakan.

oleh Yanuar H diperbarui 30 Okt 2016, 08:08 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2016, 08:08 WIB
longsor
Ilustrasi longsor (Ist)

Liputan6.com, Yogyakarta - Musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menetapkan status Siaga Darurat Banjir dan Longsor hingga 21 Januari 2017 mendatang.

Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto mengatakan, potensi bencana tersebut harus diwaspadai warga. Untuk itu BPBD Bantul menyatakan status Siaga Darurat ini sudah dimulai sejak 12 Oktober 2016 lalu. Naiknya status ini untuk menyikapi fenomena cuaca yang ada saat ini, dengan membangun 21 pos pantauan bencana.

"Sudah ada 21 pos pantau, tapi pos itu masih harus ada sarana prasarana pendukung, sehingga kita mengajukan permohonan dana sekitar Rp 1 miliar," kata Dwi saat dihubungi, Jumat, 28 Oktober 2016.

Dwi mengatakan, BPBD Bantul telah mengajukan anggaran Rp 1 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD DIY bersama dengan kabupaten lain. Anggaran itu sebagai langkah kesiapan menghadapi bencana.

"Kesiapan diperlukan untuk penanganan cepat ketika ada bencana," kata dia.

BPBD Bantul telah merilis daerah-daerah yang berpotensi longsor, banjir maupun angin kencang di wilayahnya. Wilayah yang rawan itu ada di Kecamatan Piyungan, Imogiri, Pleret, Dlingo, Pandak, Kretek, Sanden dan Srandakan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada bencana, saat musim penghujan ini," ujar dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya