Tidur Bersama Terakhir Keluarga Muda Korban Longsor Manado

Saat malam itu, keluarga muda korban longsor itu tidur seranjang. Namun, hanya sang istri yang selamat.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 16 Des 2016, 18:49 WIB
Diterbitkan 16 Des 2016, 18:49 WIB
Tidur Bersama Terakhir Keluarga Muda Korban Longsor Manado
Sang istri, Ribka terisak mendapati kondisi suami dan anak semata wayangnya tak selamat akibat longsor di Manado. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Bencana tanah longsor yang terjadi di Kelurahan Paal 4, Kecamatan Tikala, Manado ini menyisakan kepedihan mendalam pada diri Ribka Limude. Dalam peristiwa nahas, nyawa sang suami Miton Abdulah (24) dan putra semata wayangnya Gio Adulah (2 tahun 4 bulan) terenggut seketika.

"Saya tidak ingat persis jam berapa kejadiannya. Mungkin sekitar setengah 12 malam. Tiba-tiba saja terdengar bunyi material yang menghantam rumah kami saat saya, suami, dan anak sedang tidur lelap," tutur Ribka kepada Liputan6.com saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat sore, 16 Desember 2016.

Ribka juga tak bisa menggambarkan secara detail bagaimana peristiwa itu terjadi karena ia, suami dan anak baru terbangun dari tidur saat longsor menyeret suami dan anaknya dari tempat tidur mereka.

"Sementara, saya sendiri terpisah di sisi yang lain, terjepit dengan bagian tempat tidur serta tanah longsoran," ucap Ribka.

Dia juga sempat mendengar teriakan suaminya yang meminta pertolongan sebanyak tiga kali. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Suara suami saya lambat laun menghilang terseret dan tertimbun tanah. Menyesal tak bisa bantu selamatkan mereka," ujar Ribka sambil terisak.

Ia juga tidak tahu bagaimana anaknya bisa tersapu tanah longsoran. "Saya berusaha keluar dari longsoran itu dan teriak minta pertolongan. Yang kemudian tetangga dari bagian bawah datang membantu," ucap Ribka lirih.

Perempuan yang saat itu mengenakan baju dan celana biru tua dengan ikat kepala putih duduk terisak di salah satu bangunan di belakang rumah mereka ditemani puluhan tetangga maupun sanak keluarga.

Mereka menangis, sesekali berbicara dalam bahasa Indonesia dan Gorontalo, sambil menanti proses evakuasi Gio yang sudah berlangsung sejak pukul 06.00 Wita.

Adin dari Basarnas Manado mengungkapkan, proses pencarian Gio dengan mengerahkan dua eskavator masih terus dilakukan. Sebelumnya, pada pagi hari, mereka menemukan jasad suami Ribka, Miton Abdulah.

"Dia berada jak jauh dari permukaan tanah, karena kami menduga korban berusaha keluar dari longsoran. Ini berbeda dengan anaknya yang memang tidak bisa berbuat banyak ketika dihantam longsor," tutur Adin.

Pantauan di lokasi kejadian, puluhan personel polisi, TNI, dan Basarnas masih berada di sana dan membantu proses pencarian korban Gio. "Kami tetap standby di sini, untuk mengikuti setiap perkembangan yang terjadi," ujar AKBP Tomix Katiandagho, Kasubdit Dokpol Polda Sulawesi Utara.

Ratusan warga sekitar masih memadati lokasi kejadian, menyaksikan proses pencarian korban masih terus dilakukan tim SAR.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya