Liputan6.com, Balikpapan - Sebagai perwakilan rakyat, sudah seharusnya anggota DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur memikirkan nasib dan kesejahteraan rakyat. Namun apa yang dilakukan dua anggota DPRD Balikpapan 'jauh panggang dari api'.
Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh terlibat pertengkaran dengan anggota sekaligus kolega separtainya, Andi Walinono. Perseteruan dua anggota dewan asal Fraksi Golkar itu bermula kala keduanya berselisih di ruang Ketua DPRD Balikpapan beberapa waktu lalu.
"Dia datang langsung marah-marah dan memaki maki saya," kata Abdulloh, Senin (20/2/2017).
Advertisement
Atas pertengkaran itu, Abdulloh melaporkan Andi ke Polres Balikpapan. Laporan itu sudah dilayangkan sudah sepekan lalu. Andi dilaporkan Abdulloh atas tuduhan perusakan fasilitas dan penghinaan.
Baca Juga
Saat kejadian, Abdulloh rekannya itu langsung masuk ke ruang dengan cara menendang pintu ruangan Ketua DPRD Balikpapan. Saat itu, ada beberapa saksi sesama anggota dewan yang menyaksikan pertenggaran mereka.
"Ada saksi saksi menyaksikan kejadian itu," paparnya.
Abdulloh menilai, aksi rekannya itu merupakan penghinaan terhadap kelembagaan DPRD Balikpapan secara keseluruhan. Dia sudah bertekad agar permasalahan tersebut diselesaikan lewat jalur hukum di kepolisian.
"Biarkan hukum yang melaksanakan itu. Silakan saja membuat pernyataan palsu, kami akan tuntutan lagi," tegasnya.
Badan Kehormatan (BK) DPRD Balikpapan juga tengah memproses perbuatan tidak menyenangkan Andi Walinono terhadap pimpinan dewan. Mereka sudah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah sanksi yang menyaksikan kejadian dugaan pelanggaraan etik itu.
"Kita usahakan secepatnya karena tugas sebelum akhir bulan ini," kata Ketua BK DPRD Kota Balikpapan, Aminuddin.
BK DPRD Balikpapan juga sudah memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi, yakni Nurhadi, Sri Hana, Gazali, Danang Eko, dan Syarifuddin. Mereka akan diminta secara detail menceritakan kejadian sebenarnya sudah terjadi.
"Tentunya kami juga memeriksa juga pelapor dan terlapor," ujarnya.
Polres Balikpapan juga sudah memproses laporan Abdulloh ini dengan memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini. Polisi juga telah menyita rekaman CCTV di ruangan Ketua DPRD Balikpapan.
Gara-Gara Pemilihan Ketua DPD II Golkar?
Sebelumnya, Abdulloh sudah membuat laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan rekannya, Andi Walinono pada 9 Februari lalu. Keributan itu sempat menghebohkan Kantor DPRD Balikpapan, mengingat keduanya saling berteriak keras di luar ruangan.
Tersiar kabar, peristiwa keributan antara Ketua dan Anggota DPRD Balikpapan ini dipicu karena terus tertundanya agenda Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Balikpapan yang memunculkan dua calon Ketua DPD II Partai Golkar Balikpapan, yakni Abdulloh dan Rahmad Mas’ud.
Adapun Andi Walinono disebut-sebut merupakan pendukung Plt Ketua DPD II Golkar Balikpapan, Rahmad Mas’ud yang sekarang tengah menjabat Wakil Wali Kota Balikpapan.
Saat dihubungi, Andi Walinono mengakui, permasalahan keduanya berawal dari ketidaksepahaman soal internal Fraksi Golkar DPRD Balikpapan. Dia menyebutkan ada intimidasi Abdulloh soal suksesi pemilihan Ketua DPD II Golkar Balikpapan.
"Masalahnya terkait Musda DPD II Golkar Balikpapan," ujarnya.
Sehubungan itu, Andi menyebutkan, Abdulloh mencoba mengintimidasi sesama anggota Fraksi Golkar Balikpapan agar mendukungnya. Salah satunya dengan menolak anggaran perjalanan dinas rekannya yang berseberangan politik dengannya.
"Soal perjalanan dinas hingga intimidasi anggota fraksi yang tidak mendukung dia," tutur dia menjelaskan akar permasalahan.
Lebih lanjut, Andi mengakui sempat terlibat adu mulut dengan Abdulloh di dalam ruang Ketua DPRD Balikpapan. Abdulloh, menurut dia, sempat mengancamnya dengan menodongkan pistol.
"Dia ancam saya pakai pistol di dalam ruangannya. Tapi aku tidak akan lapor (balik), tidak perlu," ungkap Andi seraya menambahkan sempat melontarkan makian kepada Abdulloh.
Namun dia dibuat kesal dengan laporan oleh Abdulloh itu. Menurut Andi, laporan tersebut makin menunjukkan arogansi Abdulloh.
"Dengan dia melapor ini semakin kelihatan arogansinya dan terlalu berlebihan, wajar saja saya (marah)," ucap Andi.
Advertisement