Liputa6.com, Medan - Siswa dan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Amal Bakti berbondong-bondong mendatangi rumah duka di kawasan Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kedatangan mereka untuk melayat jenazah Syifah Fadillah Inayah (14), anak sulung pasangan Rianto (40) dan Yani (35) yang tewas dalam kasus dugaan pembunuhan pada Minggu dini hari, 9 April 2017.
Dalam peristiwa itu, adiknya Gilang Laksono (10) dan neneknya alias mertua Rianto bernama Murni (50) juga meninggal bersimbah darah. Hanya nyawa adik bungsunya bernama Kirana (4) yang selamat. Kirana kini masih kritis dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Medika, Jalan KL Yos Sudarso, Tanjung Mulia.
Kelima jenazah korban pembunuhan itu kini dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim di Jalan Kawat VII, Gang Wakaf, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara, setelah salat Zuhur.
Baca Juga
Advertisement
Guru SMP Amal Bakti Farida Ariani mengatakan, semasa hidup Inayah adalah sosok anak yang penurut. Tidak ada hal-hal negatif lain yang terlihat dari Inayah selama bersekolah.
"Biasa aja, seperti murid pada umumnya, baik, enggak bandel. Kami terkejut dengar kabar ini," kata Farida di rumah duka, Senin (10/4/2017).
Selain penurut, Farida juga menyebut Inayah sebagai siswa yang periang dan rajin mengerjakan tugas-tugas sekolah. Ia juga dikenal hormat dan santun kepada guru-guru lainnya di SMP Amal Bakti.
"Sama guru santun, hormat juga, sama kawan-kawannya juga gitu. Seperti anak-anak lain pada umumnya," ucap Farida.
Kini polisi memburu pembunuh keluarga tersebut yang diketahui sudah lari keluar Kota Medan. Ada tiga tim yang terdiri dari Unit Jatanras Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan, dikerahkan memburu si tamu tengah malam.