Bukti Penting di Mobil Sewaan Calon Pengantin Wanita yang Tewas

Barang bukti yang ditemukan polisi di mobil sewaan calon pengantin wanita itu memperkuat dugaan pembunuhan.

oleh Nefri Inge diperbarui 25 Mei 2017, 14:02 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2017, 14:02 WIB
Foto profil Asworo di akun facebook-nya yang dibanjiri komentar para warganet (Liputan6.com / Nefri Inge
Foto profil Asworo di akun facebook-nya yang dibanjiri komentar para warganet (Liputan6.com / Nefri Inge

Liputan6.com, Palembang - Sudah memasuki penghujung Mei 2017, misteri pembunuhan Chatarina Wiedyawati alias Wiwit (30), calon pengantin wanita yang tewas mengenaskan belum juga terpecahkan. Namun, sejumlah fakta sedikit demi sedikit mulai terungkap.

Tim gabungan kepolisian dari Polresta Palembang dan Polsekta Sukarami Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) sudah mengumpulkan beberapa barang bukti. Seperti salah satunya kendaraan yang digunakan korban dan pacarnya Asworo dari Prabumulih menuju ke Palembang.

Mobil Kijang Innova hitam yang dikendarai oleh Asworo ternyata merupakan mobil rental. Kendaraan sewaan itu disita pihak kepolisian untuk mempermudah penyelidikan misteri pembunuhan sadis tersebut.

Seperti yang disampaikan Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintoro Hari Bawono, ada beberapa jejak pembunuhan di dalam mobil tersebut.

"Ada bercak darah dan bekas benturan yang kita temukan, beberapa saksi juga kita panggil," katanya kepada Liputan6.com, Rabu, 24 Mei 2017.

Pihaknya pun masih berusaha mendapatkan informasi tambahan dari para saksi, untuk mempermudah membuka tabir misteri pembunuhan calon pengantin ini.

Sementara itu, kediaman ayah korban, Paulus Slamet, di Jalan Gereja Atas, Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumsel tampak lengang. Rumah dinas PT Bukit Asam tersebut diduga sudah ditinggalkan Paulus dan keluarga sejak putrinya ditemukan tewas.

Menurut Sirin (40), tetangga Paulus, sudah beberapa hari rumah tersebut kosong dan penghuni rumah sudah meninggalkan rumahnya sejak kejadian tersebut.

"Rumahnya dititipkan ke temannya Pak Paulus. Kalau Asworo sempat beberapa kali bertemu dan memang dia sering ke sini bersama Wiwit, namun tidak sering," ucapnya.

Ia juga sempat mendengar kabar jika Paulus sekeluarga akan pindah ke Daerah Istimewa Yogyakarta seusai melangsungkan pernikahan Wiwit.

Tini (45), tetangga Paulus juga pernah bertemu Asworo dan Wiwit saat mereka berkunjung ke rumah Paulus. Menurutnya, calon pengantin wanita itu merupakan sosok pribadi yang ramah dengan para tetangga orangtuanya.

"Waktu liburan kenaikan Isa Almasih, saya sempat bertemu Wiwit dan Asworo. Mereka sedang pulang beribadat dari gereja dekat sini. Itu terakhir yang saya lihat," kata Tini.

Kronologi Pembunuhan Versi Warganet

Postingan salah satu akun facebook yang mengungkap fakta lain kasus pembunuhan ini (Liputan6.com / Nefri Inge)
Postingan salah satu akun facebook yang mengungkap fakta lain kasus pembunuhan ini (Liputan6.com / Nefri Inge)

Akun Facebook Asworo dengan nama Azz Martinus masih diramaikan dengan komentar warganet. Komentar mereka didominasi  nada geram karena pacar Wiwit itui belum ditemukan hingga saat ini.

Dari ratusan komentar yang memenuhi unggahan foto Asworo, ada salah satu akun yang mengunggah tulisan yang cukup mengejutkan.

Akun Okta Dede mengunggah capture tulisan akun Fransisco Edwardsyah tentang kasus pembunuhan tersebut. Saat ditelusuri, akun Fransisco Edwardsyah memang pernah mengunggah tulisan yang menceritakan kisah Wiwit sebelum dan setelah meninggal dunia.

Dalam unggahan yang disertai foto Asworo itu, akun ini mengungkapkan bahwa Asworo-lah yang terakhir kali bersama Wiwit sebelum pembunuhan itu terjadi.

Akun ini menceritakan bahwa Wiwit baru kenal dengan Asworo sekitar satu tahun terakhir. Itu pun dikenalkan dengan teman satu kosnya di Kabupaten Prabumulih, Sumsel. Asworo diketahui bekerja di salah satu yayasan sekolah di Palembang.

"Cerita dimulai tanggal 6 pagi, cowoknya datang ke Prabumulih untuk menjemput Wiwit menggunakan mobil sewaan, mau ke Blitar untuk urus surat nikah dan prawed di Jogjakarta. Mereka sudah ijin ortu di Tanjung Enim mau pergi," tulisnya.

"Siangnya masih contact ortu menanyakan keberangkatan. Informasi teman kantor dan kosnya (bertemu di RS Bayangkara Palembang), mereka masih sempat jumpa malam buat makan bersama. Kmudian pulang masing-masing dan Wiwit minta izin mau brangkat ke Palembang. Habis itu lost contact," lanjut akun ini.

Lalu, ia menuliskan informasi dari teman kos Asworo, bahwa Asworo sampai ke Palembang pada subuh hari dan langsung mencuci mobilnya sekitar pukul 09.00 WIB. Pada 7 Mei 2017 sekitar pukul 10.00 WIB, teman lainnya melihat Asworo pergi mengendarai sepeda motor dan membawa ransel.

Saat temannya menanyakan mau kemana perginya Asworo, pacar Wiwit ini mengatakan akan pergi ke laundry untuk mencuci baju. Setelah itu, Asworo tidak kembali lagi ke kosnya.

Telepon genggam Asworo baru aktif kembali pada 9 Mei 2017 dengan posisi berada di Bandar Lampung. Sementara, telepon genggam Wiwit terakhir aktif pada tanggal 6 Mei 2017 dengan lokasi di Prabumulih.

"Berdasarkan informasi, uang cewek (Wiwit) dikuras habis sekitar Rp 7,4 Juta. Tanggal 6 Mei ditarik 900 ribu (di Palembang) pukul 22.00 WIB. Tanggal 9 Mei ditarik Rp 6.500 ribu (di Lampung) pukul 10 pagi," tulisnya.

Akun itu juga menuliskan bahwa tubuh Wiwit ditemukan pada Kamis, 11 Mei 2017, oleh tukang pencari rumput dalam keadaan yang mengenaskan.

Beberapa bagian tubuh calon pengantin wanita itu rusak, seperti leher yang hampir putus, muka rusak disiram cuka para, badan semua sudah bengkak, ada lebam di kepala dan paha.

Akun Sri Susan Tri ikut berkomentar dalam unggahan itu. Menurutnya, sekelas perampok jalanan saja tidak tega berbuat sadis seperti itu. Akun Dwi Wulandari juga curiga bahwa pelaku kemungkinan sudah tidak mempunyai keluarga lagi.

"Maka dia seperti itu, kalau dia ada keluarga tidak mudah bunuh orang hidup," komentarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya