Berolahraga Pagi Sembari Menikmati Kemegahan Jembatan Sukarno

Kawasan Jembatan Sukarno, Kota Manado, Sulawesi Utara, menjadi pilihan banyak warga untuk berolahraga di pagi hari.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 20 Jun 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2017, 06:00 WIB
Salam Pagi
Jembatan Sukarno, ikon baru warga Kota Manado, Sulawesi Utara. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Manado - Di saat sejumlah kawasan lainnya masih dibalut dinginnya udara pagi, komplek Jembatan Sukarno di Manado, Sulawesi Utara, sudah mulai terasa hangat. Tak hanya karena berdiri di pinggir perairan Manado, kehangatan ini juga terpancar dari aktivitas warga sekitar yang berolahraga maupun masuk keluarnya kapal di Pelabuhan Manado.

"Kawasan Jembatan Sukarno ini memang menjadi pilihan kami untuk berolahraga di pagi hari. Ada area yang lain sebenarnya, namun masuk ke sana harus membayar," ucap Irene Umboh, warga Kecamatan Wanea, Manado, Senin, 19 Juni 2017.

Sempat terbengkalai pembangunannya selama selama 12 tahun, Jembatan Sukarno di Manado, Sulawesi Utara itu akhirnya diresmikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada Kamis, 28 Mei 2015.

Direncanakan pembangunannya saat Presiden Megawati Sukarnoputri di tahun 2003, jembatan sepanjang 1,127 kilometer dengan lebar 17 meter ini menelan Rp 300,28 miliar. Proyek yang didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara ini dilaksanakan dengan kontrak tahunan dan kontrak tahun jamak.

Penyebab mangkraknya jembatan ini karena struktur tanah yang agak unik. Butuh penanganan khusus dalam pengerjaan jembatan yang kontraktornya adalah PT Hutama Karya.

Menghabiskan biaya hampir setengah triliun rupiah, kini warga Manado menikmati kemegahan jembatan yang diresmikan di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu.

Kapal yang masuk ke Pelabuhan Manado, dengan latar Pulau Manado Tua. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

Bila berdiri di atas jembatan ini, pemandangan Pulau Manado Tua yang berbentuk gunung terlihat indah menjulang di tengah-tengah laut Teluk Manado.

"Selain olahraga, lokasi ini juga jadi spot foto yang menarik. Apalagi bagi para pemburu foto-foto dengan latar keindahan alam," ujar Ronny Sepang, pewarta foto salah satu koran lokal di Manado.

Melempar pandangan ke bawah dan arah utara jembatan, pengunjung akan melihat puluhan kapal yang sementara berlabuh ataupun keluar masuk Pelabuhan Manado. Karena memang jembatan ini berdiri persis di atas pelabuhan yang melayani rute daerah kepulauan seperti Sangihe, Talaud, Sitaro, bahkan hingga ke Ternate dan Halmahera di Maluku Utara.

Sejumlah kapal berlabuh di depan Jembatan Sukarno, siap berlayar ke daerah kepulauan. (Liputan6.com/Yoseph Ikanubun)

"Sejak pagi hingga malam hari warga memadati Jembatan Sukarno ini. ini jadi salah satu ruang publik favorit warga," kata Wali Kota Manado Vicky Lumentut.

Paling tidak ada enam Wali Kota Manado terlibat dalam perencanaan hingga pembangunan Jembatan Sukarno ini. Ide dimulai dari Wali Kota Wempie Frederick di tahun 2003, dan akhirnya bisa diresmikan dan dinikmati warga Manado sejak tahun 2015.


Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya