Nikmatnya Topa' Ladeh, Kuliner Langka Saat Lebaran Ketupat Madura

Hanya sedikit warga Madura yang bisa meracik Topa' Ladeh agar pas di lidah.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 05 Jul 2017, 05:01 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 05:01 WIB
Nikmatnya Topa' Ladeh, Kuliner Langka Saat Lebaran Ketupat Madura
Hanya sedikit warga Madura yang bisa meracik Topa' Ladeh agar pas di lidah. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Bangkalan - Namanya Topa' Ladeh, hidangan khas Warga Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur saat lebaran ketupat. Dalam bahasa Indonesia topa' artinya ketupat.

Dari namanya, hidangan ini hanya terdiri dari dua bahan utama yaitu ketupat dan kuah ladeh. Karena ketupat hanya dibikin saat lebaran Idul Fitri hari ke 7, jadilah ketupat ladeh hidangan khas tiap lebaran.

Lalu apa arti kata Ladeh? Bila ditanya soal ini, warga Bangkalan sendiri hanya menyebut ladeh adalah istilah gabungan racikan bumbu untuk membuat kuah ladeh. Namun sebagian lagi menerka-nerka, ladeh adalah kata yang diserap kata lodeh, kuliner khas Indonesia yang kaya akan sayur mayur.

Terkaan ini muncul karena kuah ladeh bersantan juga berisi sayur mayur seperti irisan rebung, kacang panjang dan labu siyam. Bedanya dengan lodeh, selain sayuran kuah  ladeh juga diisi lauk sekaligus yaitu daging sapi berikut jeroannya berupa usus atau babat serta telur rebus sebagai pelengkap.

Dari teksturnya dan rasanya, kuah ladeh gabungan dari kuah soto daging khas Bangkalan dan kuah sayur lodeh. Warna kuah ladeh hitam kemerahan.

Meski merupakan kuliner khas lebaran, ketupat ladeh terbilang langka karena tidak semua ibu rumah tangga bisa memasaknya dengan citra rasa yang pas. Salah satu keluarga yang bisa memasak topak ladeh dengan pas adalah keluarga Awang Dharmawan.

Ia dosen Komunikasi Politik di Unesa Surabaya. "Setiap lebaran keluarga istri pasti buat Topa' Ladeh," kata dia, Minggu, 2 Juli 2017.

Bila lebaran ketupat tiba, rumah Awang jadi tempat berkumpul teman dan kolega untuk menikmati topa' ladeh. Seperti dilakukan Mujib Khoir. Ia datang jauh-jauh dari rumahnya di Desa Geger, Kecamatan Geger di ke rumah Awang di Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan saat lebaran ketupat.

"Topa' Ladeh jarang dijumpai di desa, bisa dibilang makanan ini khas warga Kota Bangkalan. Kalau warga desa lebih suka bikin sate saat lebaran ketupat," ujar dia.

Salah satu yang paling dirindukan Mujin dari Topa' Ladeh adalah kacang panjangnya. Umumnya setelah dipotong, kacang panjang direbus begitu saja. Namun pada kuah Ladeh, kacang panjang yang sudah dipotong diikat pakai irisan janur muda dan direbus dalam kondisi terikat.

"Topa' ladeh memang mantap," katanya memberi testimoni.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya