Goyang dengan Air Mancur Menari di Gardu Pandang Kaliurang

Jangan lupa membawa payung jika hendak bergoyang sambil memandang air mancur menari di gardu pandang Kaliurang.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 12 Jul 2017, 15:31 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 15:31 WIB
Goyang dengan Air Mancur Menari di Gardu Pandang Kaliurang
Jangan lupa membawa payung jika hendak bergoyang sambil memandang air mancur menari di gardu pandang Kaliurang. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Wahana air mancur menari hadir di Yogyakarta menyemarakkan musim liburan. Air mancur menari yang berpadu sinar laser dan musik menjadi alternatif hiburan yang atraktif bagi masyarakat di DIY dan sekitarnya.

Wahana itu merupakan bagian dari Festival of Lights yang digelar di gardu pandang Kaliurang, Sleman. Pada tahun lalu, perhelatan ini mengambil tema Dragon Castle yang mengusung atraksi naga dihiasi pendar cahaya.

Kali ini, pertunjukan air mancur menari menjadi daya tarik utama, selain beragam lampion seperti lampion bunga mawar dan tulip, dunia ikan, dan tanaman gandum dengan tema Timur Tengah.

Perhelatan yang digelar sejak 17 Juni sampai 31 Juli 2017 itu menampilkan empat kali pertunjukan air mancur menari setiap akhir pekan dan tiga kali penampilan pada Senin sampai Kamis.

Pertunjukan dimulai pada pukul 19.30 WIB, 20.30 WIB, 21.30 WIB, dan 22.30 WIB. Harga tiket masuk pada akhir pekan Rp30.000 per orang dan pada hari biasa dibanderol Rp 25.000 per orang.

Atraksi itu merupakan hasil kerja sama Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman dengan pengelola Taman Pelangi Monumen Jogja Kembali, PT Cikal Bintang Bangsa.

Lokasi air mancur menari berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Pengunjung harus menempuh jarak dua kilometer dari loket retribusi Kaliurang untuk mencapai gardu pandang Kaliurang yang terletak di utara DIY.

Jangan lupa membawa payung jika hendak bergoyang sambil memandang air mancur menari di gardu pandang Kaliurang. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Sebelum tiba di lokasi air mancur menari, pengunjung bisa memanfaatkan ornamen lampu bertuliskan Festival Of Lights untuk dijadikan latar swafoto. Sepanjang pintu masuk menuju air mancur, mata pengunjung bakal dimanjakan aneka lampion di kanan dan kiri jalan.

Payung menjadi peralatan wajib yang harus dibawa pengunjung jika ingin menyaksikan air mancur menari dari dekat. Pasalnya cipratan air sesekali mengenai pengunjung, terlebih ada atraksi air mancur setinggi 25 meter.

"Di sini kami juga memperkenalkan teknologi water screen seperti yang ada di Singapura, yakni penonton dapat melihat cuplikan video dari layar yang terbuat dari air sehingga memberikan efek hologram," ujar Sigit Iwan Setiawan, Humas Taman Pelangi, Minggu malam, 9 Juli 2017.

Ia menuturkan, atraksi ini meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kaliurang. Terbukti ribuan orang setiap hari datang untuk melihat air mancur menari. Mereka tidak hanya berasal dari Jogja, melainkan juga kota-kota di Jawa Tengah.

Yuli (28), warga Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, mengaku tertarik menonton pertunjukan air mancur menari setelah mendapat cerita dari saudaranya yang berdomisili di Klaten.

"Kebetulan habis Syawalan kemarin, terus hari ini sama-sama pergi ke sini untuk melihat air mancur menari," kata Yuli.

Meskipun cuaca hujan dan berkabut, tidak mengurangi antusiasme Yuli untuk datang ke Festival of Lights. "Katanya ini juga ada di Singapura. Tapi kalau ke sana kan mahal, ini mumpung ada di Jogja," ucapnya.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya