Proyek Tanggul Sungai Cimanuk Garut Bakal Gusur Ratusan Rumah

Ada 224 kepala keluarga yang terkena dampak pembangunan tanggul Sungai Cimanuk, Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 28 Jul 2017, 20:50 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2017, 20:50 WIB
Proyek Tanggul Sungai Cimanuk
Ratusan rumah sepanjang bantaran Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bakal dibongkar sebagai dampak proyek pembangunan tanggul sungai mencegah banjir bandang. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ratusan rumah sepanjang bantaran Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bakal dibongkar sebagai dampak proyek pembangunan tanggul sungai untuk mencegah banjir bandang.

"Memang tidak bisa dihindarkan pasti dibongkar untuk pembangunan tanggul," ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Uu Saepudin, di Garut, Kamis, 27 Juli 2017.

Menurut Uu, awal pembangunan tanggul Sungai Cimanuk berada di kawasan Kecamatan Tarogong Kaler dan Garut Kota. Total warga yang terkena dampak pembangunan itu sebanyak 224 kepala keluarga (KK), yakni 43 KK di Kecamatan Tarogong Kaler dan 181 KK di Kecamatan Garut Kota.

"Mereka itu sudah menyetujui rumahnya dibongkar, ada sekitar 18 KK yang belum menyetujui semuanya masuk kecamatan Garut kota," ujarnya.

Saat ditanya mengenai pemberian ganti rugi kepada warga yang terkena dampak pembangunan, Uu menegaskan, tidak ada penggantian. Sebab, mereka yang menyalahi aturan pembangunan rumah di bantaran Sungai Cimanuk, juga tak memiliki sertifikat.

"Mereka mengakui memang melanggar, mau bagaimana lagi," kata dia.

Untuk menghindari terjadinya banjir bandang seperti pada September tahun lalu, Dinas PUPR Garut akan membangun dan menguatkan tanggul setinggi 1,5 meter dengan lebar 2,70 meter.

Selain pembangunan tanggul, untuk mengembalikan kedalaman sungai, lembaganya juga bakal mengeruk dasar sungai di beberapa titik aliran Sungai Cimanuk, Garut. Dengan demikian, volume air yang tertampung lebih besar.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya