Jubah Emas Raja Kanoman Jadi Rebutan Saat Gelaran Gerebeg Agung

Raja Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Patih Raja Mochammad Qodiran berjubah emas dalam gelaran Gerebeg Agung saat Idul Adha.

oleh Panji Prayitno diperbarui 02 Sep 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2017, 18:00 WIB
Jubah Emas Raja Kanoman Jadi Rebutan Saat Gelaran Gerebeg Agung
Raja Keraton Kanoman Cirebon Pangeran Patih Raja Mochammad Qodiran berjubah emas dalam gelaran Gerebeg Agung saat Idul Adha. (Liputan6.com/Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Beragam tradisi digelar dalam perayaan Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 1 September 2017, termasuk oleh keluarga Keraton Kanoman di Cirebon. Usai menggelar salat Idul Adha di Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati, warga mengantre untuk bersalaman dengan Patih Keraton Kanoman Pangeran Patih Raja Mochammad Qodiran.

"Biar berkah dan selalu lancar menjalani kehidupan," kata Nyai, salah seorang warga Bekasi yang rela berebut salam dengan keluarga Keraton Kanoman tersebut.

Warga juga rela menunggu datangnya rombongan keluarga Keraton Kanoman sejak pukul 05.30 WIB. Mereka rela mengantri demi mendapatkan posisi paling depan dalam kegiatan Gerebeg Agung itu.

Mereka meyakini, apapun yang dikenakan oleh keluarga Keraton Kanoman memiliki berkah dan doa. Tidak sedikit warga mengulurkan tangannya hanya untuk bersalaman dan menyentuk kain yang dikenakan raja.

"Sentuh kain kemudian diusapkan ke muka saya dan anak saya agar kelak menjadi pribadi yang baik seperti beliau (Raja Kanoman)," ujar dia.

Komplek pemakaman Sunan Gunung Jati semakin padat ketika rombongan keluarga Kanoman datang. Bersama-sama mengikuti Solat Ied kemudian disambung dengan tradisi sungkeman dan ramah tamah.

Satu per satu keluarga dan abdi dalem keraton menyalami raja yang mengenakan jubah kebesaran Keraton Kanoman berwarna emas. Usai menggelar sungkem, keluarga Keraton Kanoman berziarah ke makam leluhur dan para raja di puncak Gunung Sembung yang merupakan kompleks makam Sunan Gunung Jati.

Ratusan warga yang sudah berkumpul di depan pintu utama kompleks makam melemparkan kembang dan uang ke arah pintu. Tidak sedikit warga berebut memegang pintu makam.

"Saya senang bisa pegang pintu makam semoga barokah dan semakin diberi kelancaran dalam hidup," ujar Nyai.

Saksikan video menarik di bawah ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya