Jangan Terburu-buru Pukul Kulkul Bulus di Zona Merah Gunung Agung

Sekitar 50 ribu warga tinggal di zona merah Gunung Agung. Masyarakat kini diimbau tidak panik agar tak terpancing berita hoax.

oleh Dewi Divianta diperbarui 21 Sep 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2017, 11:00 WIB
Jangan Terburu-Buru Pukul Kulkul Bulus di Zona Merah Gunung Agung
Sekitar 50 ribu warga tinggal di zona merah Gunung Agung. Masyarakat kini diimbau tidak panik agar tak terpancing berita hoax. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Karangasem - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyebutkan sekitar 50 ribu warga tinggal di zona merah atau radius 6 kilometer dari puncak Gunung Agung. Jumlah itu dinilai cukup banyak sehingga memerlukan perencanaan matang jika hendak diungsikan seluruhnya.

"Kalau itu semua harus mengungsi, di mana tempatnya," kata Pastika di Pura Besakih, Karangasem, Kamis, 21 September 2017.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Bali untuk menyiapkan hal tersebut. Di dalamnya termasuk persiapan tenda dan logistik bagi para pengungsi.

"Logistik sepeti makanan, tempat tidur, tenda kita sudah siap," ujarnya.

Meski begitu, Pastika meminta warga tak panik menghadapi meningkatnya status Gunung Agung menjadi siaga. Pasalnya, ia mengkhawatirkan jika warga panik, mereka bisa terpancing berita yang tak jelas sumbernya. Ia juga meminta warga tidak buru-buru pukul kulkul bulus (kentongan tanda bahaya).

"Kalau belum jelas betul, jangan dipukul. Desa-desa harus pegang teguh ini. Siapa yang berhak, berwenang mukul kulkul dan siapa yang memerintahkan dia untuk mukul kulkul. Itu sangat penting karena di Bali ini kulkul itu pengaruhnya sangat besar sekali," ujarnya.

Pastika mengaku telah memerintahkan petugas untuk mengungsikan kelompok rentan, seperti lansia, orang sakit, balita, ibu hamil, dan orang dengan gangguan jiwa. Evakuasi sudah dilakukan sejak Rabu kemarin. Beberapa orang dengan gangguan jiwa, misalnya, sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Bangli.

"Diungsikan sekaligus dapat pengobatan. Mereka tidak boleh ada yang dipasung atau dikurung dalam satu rumah. Saya sudah perintahkan semaksimal mungkin ditampung di rumah sakit jiwa," ucapnya.

Selanjutnya, Pastika juga meminta agar warga tak tergesa-gesa menjual hewan ternak mereka, apalagi dengan harga murah. Pastika mengaku telah memerintahkan dipersiapkan tempat penitipan ternak warga.

"Saya akan cek besok sudah dapat belum dan di mana tempatnya," papar dia.

Ia mengimbau warga untuk tidak ramai-ramai menarik uang dari BPD, apalagi uangnya tidak disimpan di brankas BPD, tetapi di bank. "Jangan juga dibawa-bawa duitnya, taruh di bank biar selamat. Kepala desa harus mengajarkan ini, karena mungkin selama ini mereka tidak pernah menyimpan uang di bank," ujar Pastika.

Ia juga menyampaikan agar warga di zona merah Gunung Agung menaruh perhiasan di Pegadaian. Ia mengaku telah berkoordinasi untuk hal tersebut. Sementara, Pastika meminta agar kendaraan bermotor milik warga dititipkan saja di kantor polres.

"Kalau ada kendaraan bermotor dan lainnya titipkan di Polres. Tempat-tempat itu sudah kita siapkan," tutur dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya