Liputan6.com, Sukabumi - Yuyu, seorang nelayan tewas tenggelam di Muara Talanca Kubang, Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ia tidak mampu menyelamatkan diri karena tidak bisa berenang.
Peristiwa nahas tersebut terjadi saat Yuyu bersama sejumlah rekannya hendak menjaring ikan, Selasa, 31 Oktober 2017 sekitar pukul 21.00 WIB. Yuyu jatuh terpeleset dan terbawa arus air di muara.
Jenazah Yuyu baru ditemukan hampir 12 jam proses pencarian. Koordinator Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengatakan, jenazah korban ditemui tidak jauh dari lokasinya tenggelam.
Advertisement
"Ditemukan pagi tadi pukul 07.30 WIB, sekitar 50 meter dari lokasi korban tenggelam," ucap Okih, saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Rabu (1/11/2017).
Baca Juga
Okih menambahkan, lokasi korban tenggelam adalah muara dari Sungai Cikaso dengan kedalaman cukup tinggi. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ini tak mampu menyelamatkan diri, karena tidak bisa berenang.
"Muaranya memang dalam dan korban tidak bisa berenang. Sempat langsung dilakukan pencarian semalam, namun hanya ditemukan topinya saja," kata Okih.
Jenazah warga Kampung Pasir Huni, Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud itu ditemukan dalam kondisi terluka di beberapa bagian, diduga bekas goresan batu. Usai dievakuasi, jenazah nelayan korban tenggelam itu langsung dibawa ke rumah duka.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rombongan Pemancing Tenggelam di Gili Ketapang
Musibah tenggelam juga dialami rombongan pemancing di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, bulan lalu.
Tujuh orang yang sedang menaiki perahu motor tenggelam akibat cuaca buruk di perairan laut utara Kepulauan Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo, Sabtu pagi, 23 September 2017. Beruntung, para korban berhasil selamat dari maut, setelah perahu nelayan berhasil melakukan evakuasi.
Ketujuh orang tersebut adalah 4 orang pemancing, Iwan Widargo, Yosi, Riyanto Widargo, dan Indra Widargo. Kemudian, 3 Anak Buah Kapal (ABK), yaitu Hermanto nakhoda kapal, Doni ABK kapal, Mukhlas teknisi kapal. Mereka berhasil dievakuasi petugas keamanan laut, menggunakan perahu motor milik Dinas Kelautan Pemerintah Provinsi, Jawa Timur.
"Tadi salah satu teknisi kapal, yakni Muklas menghubungi saya bahwa kapal mengalami masalah. Belum selesai bicara ponsel tiba-tiba putus, setelah itu saya hubungi kembali tapi tidak bisa, begitu pula dengan yang lain," tutur Rudi, Pengelola PT AFU.
Pelda Supriadi, Wadan Satkamladu Lanal Banyuawangi yang ikut membantu proses evakuasi mengatakan, kapal yang ditumpangi ketujuh korban itu pecah di bagian depan karena terhempas ombak hingga tenggelam.
"Beruntung ketujuh penumpang kapal yang tenggelam ini memakai pelampung dan segera ditolong oleh nelayan setempat hingga selamat," kata Supriadi.
Seluruhnya dievakuasi petugas, lantaran perahu motor yang ditumpangi rombongan pemancing itu tenggelam akibat diterjang kerasnya ombak perairan laut utara Kepulauan Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo.
Sebelumnya, proses penyelamatan awal para korban dilakukan oleh perahu nelayan, sesaat jelang perahu motor yang ditumpangi para pemancing tenggelam.
Iwan Widargo, merupakan pemilik perusahaan PT AFU, atau pabrik batu bata ringan, yang berlokasi di Kota Probolinggo. Sementara, kabar akan tenggelamnya perahu motor pemancing, awalnya dilaporkan oleh bagian teknisi kapal, kepada pengelola PT AFU.
Usai dievakuasi, para korban tenggelam dibawa petugas ke pos Satpolair Polres Probolinggo, guna penanganan lebih lanjut, serta mendapatkan perawatan.
Advertisement