Liputan6.com, Medan - Tingginya intensitas hujan yang melanda Kota Medan, Sumatera Utara, menyebabkan ratusan rumah warga di bantaran Sungai Deli, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara, terendam banjir.
Kepala Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Yahdi Sabil mengatakan, sebanyak 135 rumah dengan sekitar 170 kepala keluarga terendam banjir. Air mulai merendam rumah warga, Selasa dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB.
Datangnya banjir jelas mengusik warga yang sedang terlelap tidur. "Sejak subuh warga sudah mulai mengungsi," ucap Yahdi, Selasa (7/11/2017).
Advertisement
Tak hanya di Lingkungan IV, banjir juga merendam sekitar 30 rumah warga dengan jumlah kepala keluarga sekitar 75 di Lingkungan lll, Kelurahan Aur. Akibatnya, warga mengungsi ke rumah kerabatnya yang berada di kawasan lebih tinggi.
Baca Juga
"Sebagian warga ada yang bertahan di rumahnya yang berlantai dua. Sebagian di Jembatan Suprapto, sebagian lagi di Posko Kelurahan Keltana, Lingkungan lll, Jalan Mantri," kata Yahdi.
Tidak hanya rumah, puluhan sepeda motor milik warga yang berada di Gang Merdeka, Lingkungan lllV dan lX, Kelurahan Sei Mati, Medan Maimun, juga terendam banjir.
Seorang warga yang bermukim di Gang Merdeka Dimas mengatakan, puluhan sepeda motor yang terendam banjir tersebut tidak bisa diselamatkan. Sebab, air sungai yang meluap datang dengan sangat deras.
"Kereta (kendaraan) kami enggak bisa dibawa ke atas. Hanya barang-barang di dalam rumah yang bisa diselamatkan dari banjir," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ketinggian Banjir Capai 1,5 Meter
Berdasarkan informasi diperoleh Liputan6.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air diperkirakan dari satu meter hingga 1,5 meter.
"Hasil amatan kita, banjir terjadi karena intensitas air sungai naik karena tidak mampu menampung air kiriman dari dataran tinggi," ujar Kepala BPBD Kota Medan, Arjuna Sembiring, saat meninjau langsung banjir di Jalan Mantri, Kelurahan Aur, Medan Maimun.
Ada empat kelurahan di dua kecamatan, yakni Medan Johor dan Medan Maimun yang terendam banjir. Di Kelurahan Aur, ada 175 rumah terendam banjir, Kelurahan Gedung Johor 120 rumah, Kelurahan Sei Mati Lingkungan VII, VIII, dan IX, ada 500 rumah, dan di Kelurahan Suka Raja sekitar 50 rumah.
"Akibat banjir, 1.240 kepala keluarga terdampak. Meluapnya sungai diperkirakan terjadi pada pukul 01.00 hingga 03.00 WIB. Sekarang air terlihat sudah relatif menurun," sebu Arjuna.
Saat banjir datang, warga segera mengevakuasi barang-barang berharga. Saat ini warga sudah mulai membersihkan rumah dari sisa-sisa banjir. "Diprediksi air sudah turun. Sekarang warga sudah mulai bersih-bersih rumahnya," Arjuna menjelaskan.
Terkait kondisi tersebut, BPBD Kota Medan telah mendirikan posko di kelurahan yang terendam banjir dan dapur umum. BPBD juga menyiapkan tiga perahu karet. "Tidak ada korban jiwa," Arjuna memungkasi.
Advertisement
Banjir Bandang Terjang Cisolok
Sementara di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, banjir bandang terjadi di aliran Sungai Cikahuripan, Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Senin sore, 6 November 2017. Derasnya aliran air mengakibatkan tanggul di sekitar sungai jebol.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman mengatakan, jebolnya tanggul menyebabkan aliran sungai meluap ke permukiman warga. Hasil pendataan sementara, terdapat enam rumah dengan jumlah penghuni 26 jiwa yang terdampak banjir.
"Laporan sementara dari relawan BPBD benar ada tanggul yang jebol, terdampak enam rumah 26 jiwa," kata Eka saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin malam, 6 November 2017.
Banjir bandang terjadi setelah wilayah sekitar Sungai Cikahuripan diguyur hujan deras. Eka menambahkan, ketinggian air di rumah warga yang terdampak luapan Sungai Cikahuripan berkisar 10 hingga 15 sentimeter.
Para petugas BPBD dan para relawan masih berada di sekitar lokasi banjir bandang. Mereka akan memantau perkembangan ketinggian air Sungai Cikahuripan hingga 24 jam ke depan.
Peringatan Dini Cuaca
Bencana alam memang sulit diprediksi dan senantiasa tak disangka saat datang. Namun, pihak Stasiun Klimatologi Bogor sempat mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jawa Barat, termasuk Sukabumi.
Hasil pengamatan prakirawan iklim, hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang berlangsung hingga Senin malam pukul 20.30 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan dengan intensitas ringan terjadi di Sukabumi hingga Selasa dini hari. Hal serupa diperkirakan terjadi di Pelabuhanratu, dengan kecepatan angin rata-rata lima kilometer per jam.
Selain Sukabumi, peringatan dini cuaca juga berlaku untuk sejumlah wilayah Jabar lainnya, seperti Bogor, Depok, Bandung, Sumedang, Garut, Pangandaran, dan Ciamis.
Advertisement