Ketika Museum Manusia Purba Homo Erectus Pindah ke Mal

Berbagai macam manusia purba koleksi Museum Sangiran dipamerkan di lima kota di Sumatera.

oleh Bangun Santoso diperbarui 09 Nov 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 09:30 WIB
Pameran manusia purba
Rekontruksi manusia purba Homo erectus. (Liputan6.com/B Santoso)

Liputan6.com, Jambi - Sejumlah pengunjung di salah satu mal di Jambi tampak kagum dan terkaget-kaget melihat penampakan sejumlah manusia purba. Ternyata, "manusia purba" itu adalah sejumlah koleksi dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah, yang dipamerkan di Jambi, terhitung 8 hingga 12 November 2017.

Tak hanya manusia purba, sejumlah koleksi lain turut dipamerkan. Seperti gajah purba, penyu purba, buaya purba, serta berbagai fosil fauna lain, mulai dari laut, darat, dan rawa.

"Pameran di Jambi ini merupakan bagian roadshow di lima kota di Sumatera," ucap petugas Humas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Novi, saat dihubungi di Jambi, Rabu, 8 November 2017.

Menurut Novi, selain Jambi, daerah lain yang bakal disambangi manusia purba adalah Bandar Lampung, Palembang, Pekanbaru, dan Medan.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemanfaatan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Iwan Setiawan Bimas, mengatakan sejumlah peralatan batu yang digunakan pada zaman purba yang memiliki usia jutaan tahun juga ikut dibawa dalam pameran tersebut.

"Sebagai pembelajaran sekaligus mengajak masyarakat mengenali sejarah manusia purba serta mengingatkan kembali akan Museum Manusia Purba Sangiran," ujar Iwan.

Ia menjelaskan, fosil fauna yang dipamerkan seperti rahang atas buaya purba jenis crorodilus, rahang atas buaya purba jenis gavialis, dan taring kuda sungai purba. Kemudian ada fosil fauna lingkungan darat, seperti gading gajah purba jenis Stegodon, geraham gajah purba, rahang atas, hingga tengkorak serta tanduk banteng dan kerbau purba.

Sementara itu, fosil manusia purba yang ditampilkan di antaranya adalah tengkorak Sangiran, rahang atas Sangiran, tengkorak dan tulang paha manusia purba Trinil. Selain itu, terdapat juga peranti sehari-hari manusia purba seperti kapak penetak, alat tulang, dan bola batu.

 

Pengunjung Takjub

Manusia Purba WCF 2016
Ilustrasi manusia purba di WCF 2016. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Selain memamerkan koleksi manusia purba, kata Iwan, kegiatan itu juga diisi kegiatan lomba mewarnai dan talkshow.

"Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis. Acara diselenggarakan berkat kerja sama BPSMP Sangiran dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI," ucap Iwan.

Situs Sangiran adalah situs prasejarah yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu situs kunci. Dengan temuan sekitar 80 persen individu sisa manusia purba jenis Homo Erectus, situs tersebut menyumbang 50 persen populasi temuan Homo Erectus di dunia.

Andre (34), salah seorang warga Bagan Pete, Kota Jambi, mengaku takjub sekaligus kaget melihat berbagai koleksi situs Sangiran itu.

Ia mengaku amat tertarik dengan patung rekonstruksi manusia purba Homo Erectus. Sebab, ukurannya menyerupai manusia zaman sekarang.

Sosok manusia purba itu dibuat menyerupai kondisi kehidupan mereka saat itu, sehingga terlihat tanpa busana. Patung manusia purba tersebut terdiri dari sosok laki-laki, perempuan dan seorang anak-anak.

"Ini kegiatan sangat positif. Kita bisa melihat langsung bentuk dan rupa berbagai makhluk purba maupun peralatannya yang sudah berumur jutaan tahun," ujar Andre.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya