Liputan6.com, Yogyakarta - Putri bungsu Sultan HB X, GKR Bendara, membagikan tips atau kiat mengurangi rasa pahit saat minum jamu. Jamu bagi keluarga Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Kalau saya, jamu pahit dicampur dengan jus jeruk," ucap dia di sela-sela Festival Minum Jamu yang digelar di Plasa Ngasem, Yogyakarta, Sabtu, 17 Februari 2018.
Menurut Bendara, memodifikasi dengan jus jeruk bisa memudahkan minum jamu, terutama bagi orang yang tidak suka rasa pahit.
Advertisement
Baca Juga
Ia menilai minum jamu bermanfaat bagi tubuh. Komposisi jamu juga lebih ramah terhadap tubuh, sehingga ginjal tidak bekerja sekeras minum obat.
Keraton Yogyakarta juga masih aktif membuat jamu, bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki nama. Biasanya jamu diminum saat ritual tertentu, salah satunya ketika memasuki masa puber.
Tantangan untuk Jamu
Adapun Ketua DPD Gabungan Pengusaha (GP) Jamu DIY, Bambang Purnomo menuturkan tantangan yang dihadapi saat ini adalah mengenalkan khasiat jamu kepada masyarakat.
"Ada 13.000 jenis tumbuhan di Indonesia yang bisa dibuat jamu, dan itu semua bisa untuk menyembuhkan penyakit," ujarnya.
Citra jamu yang pahit juga mengurangi minat masyarakat dalam meminumnya. Namun, ia percaya ketika khasiat jamu sudah tersampaikan secara jelas, masyarakat akan dengan senang hati mengkonsumsinya sebagai bagian dari gaya hidup.
Ia juga meminta pemerintah untuk mendukung keberadaan jamu tradisional lewat promosi. Menurut dia, Festival Minum Jamu bisa menjadi salah satu bentuk promosi dan mengenalkan potensi jamu kepada khalayak umum.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement