Liputan6.com, Jambi - Ada kabar baik bagi warga Jambi yang selama ini mendambakan jaringan listrik, khususnya di wilayah Jalur Lintas Timur Sumatera. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi baru saja membentuk Tim Terpadu Percepatan Pengadaan Transmisi Listrik 500 KV Lintas Jambi-Riau.
Pembentukan tim terpadu ini merupakan tindak lanjut dari Proyek Strategis Nasional (PSN) khususnya di bidang kelistrikan. Pembangunan transmisi baru ini juga untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi warga Jambi yang belum bisa menikmati layanan listrik negara.
"Pembangunan transmisi ini akan melintas mulai dari daerah Aur Duri (Jambi) hingga Peranap (Riau)," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, M Dianto saat rapat pembentukan tim terpadu di salah satu hotel di Kota Jambi, Selasa, 13 Maret 2018.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, Proyek Strategis Nasional itu didapat Pemprov Jambi untuk meningkatkan serta memperluas jaringan layanan listrik di Jambi. Terutama, daerah yang belum tersentuh jaringan listrik.
Duanto menjelaskan, proses pembangunan akan dikerjakan pengembang, yakni PT Waskita Karya yang bekerja sama dengan PT PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng). Di mana akan mendirikan sebanyak 70 tower listrik. Dari puluhan menara yang akan didirikan itu, 39 titik di antaranya akan melintasi kawasan hutan produksi milik masyarakat.
"Berdasarkan Perpres Nomor 56 Tahun 2017 tentang penanganan dampak sosial kemasyarakatan dalam rangka penyediaan tanah untuk Proyek Strategis Nasional. Dalam pembebasan lahan ini jangan ada konflik, sehingga perlu adanya tim terpadu yang akan menyelesaikan lahan," ujar Duanto.
Proses selanjutnya, kata dia, Pemprov Jambi akan mencari konsultan independen untuk menghitung besaran santunan atau ganti rugi lahan yang akan digunakan dalam proyek listrik tersebut. Selain itu, tim terpadu akan mendata dan verifikasi bidang tanah yang dikuasai masyarakat.
"Jika pembangunan transmisi 500 KV ini berjalan lancar, saya yakin kebutuhan masyarakat akan listrik di Jambi bisa terpenuhi semua," imbuh Duanto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ratusan Desa Masih Gelap
Sebelumnya, dari data PLN Area Jambi menyebutkan, masih ada 121 desa yang tersebar di sejumlah kabupaten di Provinsi Jambi masih gelap alias belum dialiri listrik.
"Dari 121 desa itu yang paling banyak itu berada di Kabupaten Merangin dan Tanjungjabung Barat," kata Manajer PLN Area Jambi, Joni di Jambi, Kamis, 23 Maret 2017.
Pasokan listrik ke desa-desa itu diupayakan secara bertahap. PLN Area Jambi menargetkan seluruh desa dapat teraliri listrik hingga tahun 2019. Target itu akan diupayakan secara bertahap karena harus melalui survei pemasangan transmisi jaringan.
Tahun 2016, Joni mengungkapkan, PLN Area Jambi menyelesaikan 24 desa telah teraliri listrik. Sedangkan pada 2017, PLN Jambi menargetkan sebanyak 52 desa diupayakan dialiri listrik yang sudah disurvei mengenai potensi pelanggan dan pemasangan transmisi jaringan.
Dalam mengaliri listrik di pedesaan itu, biasanya akan menemukan sejumlah kendala. Salah satunya masalah pembebasan lahan dan aksesibilitas dalam mobilisasi peralatan.
"Kita berharap dari pemerintah daerah dan masyarakat bisa mendukung program kerja agar semuanya bisa berjalan lancar," ujar Joni.
Dari data PLN Area Jambi, kapasitas daya listrik di Jambi telah mencapai 600 Megawatt (MW), sehingga tidak lagi mengalami defisit. Sedangkan untuk beban puncaknya hanya 300 MW, dan masih mempunyai cadangan daya 300 MW.
Kapasitas daya listrik tersebut berasal dari tiga pembangkit listrik yang berada di wilayah Selincah (Kota Jambi), Sungai Gelam (Kabupaten Muarojambi) dan dari daerah Bayung Linci (Provinsi Sumatera Selatan).
Advertisement