Bali Jadi Tuan Rumah Konferensi Journal of Financial Stability

Sejumlah peneliti dalam dan luar negeri berkumpul di Bali menghadiri Konferensi Journal of Financial Stability.

oleh Dewi Divianta diperbarui 19 Jul 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2018, 22:00 WIB
Peneliti Dunia
Pertemuan Konferensi Journal of Financial Stability di Kuta (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Pulau Bali kembali menjadi lokasi pertemuan tingkat internasional. Kali ini adalah pertemuan Konferensi Journal of Financial Stability yang dilaksanakan di Kuta mulai 17-19 Juli 2018.

Journal of Finansial Stability sendiri merupakan jurnal ilmiah terkemuka di bidang finansial dan keuangan. Pertemuan ini dihadiri penulis Indonesia dan penulis dari berbagai belahan dunia lainnya.

Pertemuan itu sendiri diinisiasi oleh PT HSBC Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation dalam hal riset dan publikasi ilmiah bidang finansial dan perbankan.

Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko menjelaskan kerja sama itu dijalin untuk meningkatkan kemajuan pendidikan Indonesia. Pada saat yang sama, riset yang dipublikasikan di tingkat global itu amat bermanfaat untuk menjaga stabilitas keuangan di Indonesia.

"Sejak tahun 2015 HSBC bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation untuk menginisiasi program literasi dan edukasi finansial-perbankan," kata Nuni di Kuta, Kamis (19/7/2018).

Ia melanjutkan, publikasi ilmiah di tingkat internasional merupakan salah satu indikator bagi kemajuan kualitas sebuah negara. "Oleh karenanya, kami berupaya melakukan berbavai inisiatif untuk mendukung peningkatan kualitas riset dan publikasi para peneliti Indonesia," ujar Nuni.

Project Manager Program Kerja Sama HSBC-Putera Sampoerna Foundation, Wahyoe Soedarmono berharap langkah yang diambil institusinya mampu memberikan sumbangsih solusi atas problematika perekonomian yang dihadapi dunia.

"Kita berharap peneliti kita mampu menghadirkan solusi bagi permasalahan serta tantangan yang dihadapi, sehingga Indonesia bisa berkontribusi banyak bagi dunia," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia (Kemenristekdikti), hingga Juli 2017 jumlah publikasi ilmiah internasional Indonesia yang terindeks global naik secara signifikan mencapai 9.349 dokuken dari 4.084 dokumen pada 2016. Posisi ini melibihi negara ASEAN lain seperti Thailand.

Tahun depan, Kemenriatekdikti menargetkan Indonesia mampu menerbitkan publikasi ilmiah sebanyak 30.000 publikasi. Indonesia sendiri memiliki banyak penelitian yang bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional.

Managing Editor of The Journal of Finansial Stability, Prof Iftekhar Hasan mengatakan ada banyak riset peneliti Indonesia yang amat menarik untuk dipublikasikan.

"Kami menilai ada banyak hasil penelitian dari Indonesia yang sangst kredibel, utamanya dalam hal menjaga stabilitas keuangan dalam negeri. Hasil riset mereka juga amat penting bagi peneliti lintas negara sebagai wawasan dan pengetahuan mereka," ucapnya.

 Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya