Insiden Atribut Organisasi Terlarang dalam Kegiatan Ospek Mahasiswa Baru Uncen

Mahasiswa baru Universitas Cenderawasih (Uncen) bukannya diingatkan kembali soal NKRI, malah disusupi ideologi dari organisasi terlarang oleh panitia.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2018, 15:02 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2018, 15:02 WIB
Mafia Ganja Wamena Papua
Yonif Raider 756/WMS menyerahkan pelaku pengedar ganja dan barang bukti ke Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Reba (3/8). Mereka berhasil mengamankan Sajam, atribut/bendera Bintang Kejora, Miras dan 95, 20 gram ganja kering siap edar. (Liputan6.com/HO/Dispenad)

Liputan6.com, Jayapura - Kapolres Jayapura Kota AKBP Gustav Urbinas mengatakan pihaknya segera memanggil penanggung jawab Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKBMB) atau Ospek di Universitas Cenderawasih (Uncen).

Pemanggilan itu terkait dinyanyikannya lagu serta penggunaan ornamen atau atribut organisasi ilegal yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Memang betul saat pembukaan PKKBMB Uncen, Selasa (14/8/2018), dipusatkan di Auditorium Abepura, mahasiswa menyanyikan lagu dan yel-yel serta penggunaan ornamen organisasi terlarang," kata Kapolres Jayapura Kota di Jayapura, Rabu (15/8/2018), dilansir Antara.

Ia menyatakan polisi akan segera memanggil panitia yang terlibat dalam kegiatan tersebut guna mengungkap siapa yang bertanggung jawab hingga digunakan berbagai atribut organisasi, yel-yel, dan lagu yang bertentangan dengan ideologi negara. Sementara ini, penyidik menilai penanggung jawab acara itu masih berstatus mahasiswa.

"Berdasarkan hasil pengamatan, oknum panitia tersebut terindikasi terlibat aktif dalam organisasi terlarang yang tidak mendukung NKRI," kata mantan Kapolres Jayapura itu.

Ia juga menegaskan para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen juga sudah diingatkan agar dalam kegiatan pengenalan kampus tidak menanamkan ideologi lain yang berseberangan. Bila bersikeras, polisi akan membubarkan kegiatan tersebut sekaligus menangkap pihak yang bertanggung jawab.

AKBP Urbinas mengatakan, dari laporan yang diterima pihak rektorat sendiri sudah menghentikan dan membubarkan kegiatan yang terindikasi terjadi pelanggaran akademik serta mengembalikan mahasiswa baru ke fakultas masing masing.

"Namun bila terjadi kembali, pihak rektorat diminta menghentikan tindakan tersebut," kata AKBP Urbinas.

Rektor Uncen Apolo Safanpo secara terpisah mengatakan, aksi yang dilakukan dalam kegiatan pengenalan kampus atau Ospek mengharuskan mahasiswa membawa atribut dan menyanyikan yel-yel yang bertentangan dengan ideologi negara.

Aksi ospek yang dilakukan sejumlah fakultas tidak sesuai dengan visi misi Uncen, sehingga merupakan pelanggaran. Pihaknya akan memanggil para dekan, pembantu dekan, dan Ketua BEM untuk dimintai keterangan terkait aksi tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya