Akrobat Pemuda Sukabumi Menanam di Lahan Sempit

Sekarang sudah ada puluhan petani hidroponik yang masuk ke dalam komunitas Sukabumi Menanam.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2018, 01:02 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 01:02 WIB
Melihat Hijaunya Kampung Hidroponik di Pengadegan
Tanaman kangkung yang berada di Kampung Hidroponik Pengadegan, Jakarta, Kamis (22/2). Hasil dari panen tersebut uangnya masuk dalam uang kas sebagai biaya pembelian nutrisi serta bibit untuk menanam sayuran baru. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Sukabumi - Kumpulan pemuda di Sukabumi, Jawa Barat, yang menamakan diri Sukabumi Menanam memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk dijadikan tempat bertani dengan model hidroponik.

"Semakin sempitnya lahan pertanian di Kota Sukabumi karena alih fungsi karena cepatnya pembangunan, sehingga kami harus berinovasi dalam hal bertani. Misalnya dengan memanfaatkan lahan rumah. Walaupun sempit, tetapi bisa memproduksi tanaman konsumsi dengan model hidroponik," kata pemilik Farmerhouse Sukabumi Endud Badrudin di Sukabumi, Minggu, 21 Oktober 2018.

Menanam dengan menggunakan lahan terbatas ini sudah digagas olehnya dan komunitasnya sejak beberapa tahun lalu. Dan ternyata inovasi ini mudah diterima dan dikembangkan oleh siapa pun.

Dilansir Antara, sekarang sudah puluhan petani hidroponik yang masuk ke dalam komunitas Sukabumi Menanam dan terus mengembangkan usaha di bidang pertanian tersebut. Selain medianya dengan menggunakan lahan terbatas, alatnya pun bisa digunakan berulang kali.

Bahkan, tanaman yang ditanam lebih mudah terkontrol dan tahan terhadap serangan hama. Namun yang paling penting, permintaan pasarnya pun cukup tinggi, sehingga bisa menjadi peluang usaha untuk masyarakat Sukabumi.

Keunggulan dari tanaman hidroponik ini tidak menggunakan zat kimia, baik untuk mengatasi hama maupun mempercepat pertumbuhannya. Semua media tanam yang digunakan benar-benar organik.

Apalagi, saat ini warga sudah mulai beralih mengkonsumsi makanan organik dan tentunya tanaman hidroponik ini diburu warga pengkomsusi pangan organik yang tentunya lebih sehat.

"Kami menanam sesuai permintaan, seperti tanaman pakcoy, sawi, kangkung dan lain-lain. Hasil panen ini langsung didistribusikan ke sejumlah pasar modern, seperti supermarket dan sebagian kita konsumsi sendiri," tambahnya.

Endud pun mengajak kepada pemuda di Sukabumi agar mulai berwirausaha sendiri dengan cara bertani model hidroponik tersebut karena masih cukup terbuka lebar pangsa pasarnya. Hingga sekarang sudah ada puluhan anggotanya yang berwirausaha seperti ini, baik sampingan hingga menjadi usaha tetap.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya