Modus Pelaku Prostitusi Online di Karawang

Praktik prostitusi online melalui jejaring Facebook itu terungkap setelah salah seorang petugas menyamar sebagai pelanggan.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 22 Okt 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 21:00 WIB
Facebook
(ilustrasi/guim.co.uk)

Liputan6.com, Karawang - Polres Kabupaten Karawang mengungkap praktik prostitusi dalam jaringan atau daring (online) melalui jejaring media sosial Facebook di wilayah Karawang, Jawa Barat.

"Setelah dilakukan penyelidikan, kita mengamankan beberapa orang yang diduga melakukan praktik prostitusi online," ujar Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya, seperti dilansir Antara, Senin (22/10/2018).

Ia mengatakan, praktik prostitusi online melalui jejaring Facebook itu terungkap setelah salah seorang petugas menyamar sebagai pelanggan.

"Umumnya pelaku yang merupakan perempuan-perempuan berpenampilan seksi ini meminta pelanggannya datang ke rumah kos mereka," ucap Slamet.

Menurut dia, dalam akun Facebook mereka, perempuan-perempuan ini menyertakan nomor WhatsApp. Melalui nomor itulah, kata Slamet, transaksi seks berlangsung.

"Mereka (pelaku prostitusi online) menawarkan harga mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 1 juta, sesuai dengan pelayanan," tegas dia.

Slamet mengatakan, beberapa perempuan yang diduga melakukan prostutusi online itu tidak ditahan. Selanjutnya, kata dia, mereka diserahkan ke Dinas Sosial setempat untuk dilakukan pembinaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karawang Setya Dharma mengatakan, pihaknya akan mengirim beberapa perempuan yang melakukan prostitusi online ke Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Jakarta Timur.

"Di panti itu, mereka akan dibina dan diberi keterampilan agar bisa berwirausaha," kata Setya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Grup Facebook

5 Jenis Penipuan yang Perlu Diwaspadai di Facebook
Ilustrasi (i24News.tv)

Sebelumnya dilaporkan, prostitusi daring melalui jejaring media sosial terlihat dalam sebuah grup Facebook 'Cewe Karawang'.

Dalam grup Facebook itu terdapat beberapa transaksi seks dan beranggotakan lebih dari 2.500 orang. Di dalam grup ada sejumlah promosi perempuan panggilan dengan istilah BO alias open booking.

Setiap perempuan panggilan yang promosi menyertakan foto seksi dan tarif pesanan. Bahkan, perempuan panggilan itu menyertakan nomor WhatsApp.

Sedangkan di Twitter, setiap perempuan panggilan menyertakan foto seksi disertai nomor WhatsApp dan tarif pesanan.

Transaksi prostitusi daring di Twitter ini cenderung lebih terbuka, karena perempuan itu langsung mempromosikan melalui akun twitternya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya