Liputan6.com, Jayapura - Aktivis lingkungan Papua, Yasminta Ridhian Wasaraka mengungkapkan 10 langkah kecil namun punya arti besar dalam upaya perlindungan dan pelestarian Cagar Alam Cycloop dari kerusakan lingkungan.
"Pertama adalah penghijauan dan pemulihan ekosistem di daerah penyangga gunung Cycloop. Dimana setiap instansi, lembaga, organiasi, paguyuban, perkumpulan, dan komunintas wajib menanam, merawat dan menjaga minimal 10 pohon di kawasan yang akan dipulihkan," katanya di Kota Jayapura, Papua, Minggu (9/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
10 pohon ini, kata dia, harus dipelihara secara terus menerus agar bisa bertahan hidup paling tidak selama setahun oleh pihak yang menanam, dan aksi ini akan diperkuat dengan surat edaran dan instruksi dari pemerintah setempat.
Kedua, lanjut Dian yang juga koordinator tim kreatif Festival Cycloop 2018, penyebarluasan informasi, harus dilakukan secara terus-menerus oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lewat media massa dengan mengangkat masalah lingkungan khususnya penyelamatan Cycloop agar bisa diketahui publik.
"Para pihak terkait yang memiliki data-data mengenai Cagar Alam Cycloop memiliki kewajiban moral untuk membaginya kepada khalayak luas dalam bentuk informasi di media massa maupun media sosial, sehingga gaungnya bisa lebih luas lagi," katanya dilansir Antara.
Ketiga, perlunya pendidikan lingkungan oleh pihak berkepentingan seperti BBKSDA Provinsi Papua, Dinas Kehutanan, USAID Lestari, lembaga pendidikan, lembaga pemerintah yang bekerjasama melakuan program pendidikan lingkungan di sekolah-sekolah secara berkelanjutan.
"Sebagai langkah awal akan dibuatkan pilot project di beberapa sekolah," katanya.
Keempat, kata dosen STIKOM Muhammadiyah Jayapura dan ISBI Tanah Papua itu, pengembangan ekonomi alternatif perlu dilakukan.
"Pemerintah, lembaga-lembaga dunia, badan dan instansi terkait, wajib melakukan pendampingan kepada para perambah, penebang dan para pemburu satwa dikawasan Cagar Alam Cycloop Papua agar tidak lagi melakukan pengurusakan, perburuan, dan pembukaan lahan di dalam kawasan penyangga dan kawasan inti," katanya.
Tertibkan Bangunan Liar
Selanjutnya, para tokoh adat yakni ondoafi, ondofolo, tuan tanah dan pemerintah serta instansi terkait, tidak akan pernah memberikan rekomendasi dan izin serta mengeluarkan sertifikat tanah kepada pihak-pihak yang akan mendirikan bangunan, menambang, menebang dan atau berburu dan atau pemanfaatan lain dikawasan Cagar Alam Cycloop.
"Itu kelima. Dan keenam, bersama TNI, Polri dan Satpol PP serta Polhut mengadakan operasi gabungan, penertiban bangunan-bangunan liar di kawasan yang tidak boleh dimasuki oleh aktivitas manusia," katanya.
Lalu, hal yang tidak kalah penting adalah menegakkan hukum bagi para pengguna, penadah dan penjual satwa ataupun tumbuhan yang berasal dari Cagar Alam Cycloop dan dalam prosesnya harus dilakukan secara transparan dan adil.
Memberikan fasilitas dan melakukan pembinaan dan penguatan kepada Masyarakat Mitra Polhut (MMP) dalam melaksanakan tugasnya sebagai garda terdepan dalam menjaga Cagar ALam Cycloop.
"Kedua hal di atas itu adalah poin ketujuh dan kedelapan," katanya.
Sementara poin kesembilan dan 10, kata Dian, sapaan akrabnya, perlunya kerangka aksi ini yang akan digodok bersama menjadi sebuah program kerja yang wajib dilaksanakan semua pihak terkait.
Termasuk penganggaran program kerja hal-hal di atas yang bersumber dari pemeritah, lembaga swasta, CSR perusahaan dan partisipasi masyarakat yang peduli kepada keberlangsungan Cagar Alam Cycloop.
"Poin satu hingga ke 10 ini adalah hasil dari seminar pada hari pertama Festival Cycloop dan rangkuman dari puncak pelaksanaannya di lokasi wisata pantai Pasir 6, Distrik Ravenirara, Kabupaten Jayapura, pada Sabtu pekan kemarin yang dihadiri Bupati Jayapura Mathius Awoitauw," katanya.
Sehari sebelumnya, puncak pelaksanaan Festival Cycloop 2018 yang digelar oleh komunitas Rumah Belajar Papua yang didukung oleh BBKSDA Provinsi Papua, Korem 172/PWY, LMR RI Wilayah Papua dan Yonif RK 751, FKJ, IJN Papua dan Papua Barat dan berbagai komunitas motor, mobil dan lainnya berjalan dengan lancar dan sukses.
Pada momentum itu, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengisyarakatkan Festival Cycloop pada tahun depan akan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura sebagai bentuk perlindungan dan pelestarian Cagar Alam Cycloop dari laju kerusakan lingkungan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement