Presiden Jokowi Ungkap Strategi Hapus Angka Kemiskinan di Indonesia

Kita ingin menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dan titik akhirnya kita harap tak ada lagi masyarakat desa yang miskin.

oleh Eka Hakim diperbarui 22 Des 2018, 20:02 WIB
Diterbitkan 22 Des 2018, 20:02 WIB
Jokowi berbagi ilmu teori sederhana dalam pemanfaatan dana desa oleh Kepala Desa se-Sulsel (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Jokowi berbagi ilmu teori sederhana dalam pemanfaatan dana desa oleh Kepala Desa se-Sulsel (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Liputan6.com, Makassar - Presiden Joko Widodo mengingatkan Kepala Desa dan para pendamping desa yang hadir dalam kegiatan Jambore Desa Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2018 di Makassar, Sabtu (22/12/2018), semaksimal mungkin mempergunakan anggaran dana desa dengan baik.

"Hati-hati dalam penggunaan dana karena jumlahnya sangat besar dan harus tepat sasaran dalam pemanfaatannya," kata Jokowi dalam sambutannya mengingatkan.

Dia menyebutkan, dalam penggunaan dana desa yang hingga tahun keempat ini sudah mencapai Rp 187 triliun.

Jokowi mengatakan, kedepannya anggaran dana desa akan ditingkatkan lagi jumlahnya sebesar Rp 70 triliun. Hal itu tak lepas dari harapan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia dengan mengawali memakmuran masyarakat di tingkat desa.

"Kita ingin menurunkan angka kemiskinan di Indonesia dan titik akhirnya kita harap tak ada lagi masyarakat desa yang miskin," ucap kakek Jan Ethes itu.

Ia pun membeberkan sebuah teori ekonomi yang sifatnya sederhana kepada para Kepala Desa yang hadir khususnya terkait pelaksanaan pemanfaatan anggaran dana desa yang diberikan.

Kata Jokowi, perlu memikirkan efisiensi anggaran. Diantaranya jika ingin membangun sebuah jembatan desa atau jalan desa. Maka sebaiknya membeli material atau bahan yang digunakan di lingkungan desa itu sendiri agar tidak mengeluarkan biaya yang besar.

"Di desa itu kan semua yang dibutuhkan ada. Mulai dari pasir, batu-batuan atau material lainnya. Jadi sebaiknya manfaatkan itu untuk efisiensi anggaran," jelas Jokowi.

Ketika bahan material yang dibutuhkan tidak ditemukan di lingkup desanya, bisa membeli di Desa tetangganya. Dan jika tetap tak ada, maka baru melangkah mencari ke lingkup Kecamatan.

"Jadi manfaatkan semua yang ada di Desa. Jangan uangnya justru kembali ke Kota," terang Jokowi.

Selain mengenai material bangunan, ia juga berharap Kepala Desa memanfaatkan tenaga kerja yang ada di Desanya masing-masing untuk ikut dalam pengerjaan infrastrukur Desa menggunakan dana desa yang diberikan.

"Jadi dana desa itu diberikan untuk dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat Desa dengan baik. Manfaatkanlah semua potensi yang ada di Desanya masing-masing," tutur Jokowi.

 

Jokowi Minta Sulsel Kembangkan 3 Sektor Ini

Jokowi ke Makassar membuka kegiatan jambore desa evaluasi kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa tahun 2018 (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Jokowi ke Makassar membuka kegiatan jambore desa evaluasi kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa tahun 2018 (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan besarnya anggaran dana desa yang digelontorkan pemerintah dalam hal ini periode Presiden Jokowi merupakan sesuatu yang luar biasa sepanjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

"Diharapkan kebijakan dana desa dapat terus dilanjutkan atau ditingkatkan. Keberadaan dana desa menjadi pemicu motivasi membangun desa untuk satu tujuan membangun Indonesia secara luas," kata Nurdin.

Ia mengungkapkan sudah banyak bantuan yang diberikan pemerintah khusus untuk Susel.

Selain bantuan pembangunan pasar rakyat, embung, jembatan hingga bendungan diantaranya bendungan Baliase, pemerintahan Jokowi juga memberikan kebijakan yang sangat positif bagi daerah yang ada di Indonesia tanpa terkecuali Sulsel khususnya.

Yakni terkait kebijakan daerah untuk mengekspor sendiri hasil komoditas yang dimilikinya salah satunya hasil perikanan.

"Sejak kebijakan itu ada, Sulsel sudah bisa mengekspor hasil perikanannya langsung ke beberapa negara diantaranya Amerika dan Eropa. Kita tak lagi membutuhkan waktu panjang. Dimana sebelumnya, ketika Sulsel ingin mengekspor ikan, maka harus melalui Surabaya dulu. Itu tak ada lagi," ungkap Nurdin.

Capaian tersebut, diakui Nurdin, menjadi motivasi bagi Sulsel kedepannya untuk terus mengembangkan potensi sumber alam yang dimiliki. Selain hasil perikanan, juga ada sektor perkebunan, pertanian hingga wisata.

"Itu sektor yang akan kami kembangkan kedepannya. Sesuai arahan bapak Jokowi Sulsel sangat berpotensi untuk sektor-sektor yang dimaksud," Nurdin menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya