Liputan6.com, Gorontalo - Siapa sangka di tengah hutan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo terdapat satu makam tua yang terlihat bersih tanpa ada sehelai daun pun yang menutupi makam.
Tempat itu sering disebut orang-orang sekitar bernama Hibata, atau tempat beristirahat. Meski di bawah pepohonan rindang, namun kuburan tua itu sangat bersih. Padahal tak ada yang membersihkanya. Dahulunya makam tersebut ditemukan sekelompok orang yang mencari rotan.
Advertisement
Awalnya sekelompok orang yang mencari rotan tersebut hendak beristirahat, tiba-tiba tanpa mereka sadar bahwa tempat mereka beristirahat itu ada gundukan kecil dan di atas gundukan tahan itu terdapat batu nisan.
Advertisement
Baca Juga
Tak ada satupun rumput di atasnya
Setelah melihat secara saksama bahwa di sekitar gundukan tersebut bersih tanpa ada satu pun tangkai atau dahan pohon, selain itu tidak ada satu pun rerumputan yang tumbuh hingga jarak dua meter dari tempat tersebut.
"Kami memutuskan beristirahat di tanah yang kami sebut hibata. Beberapa menit beristirahat, teman memberitahu bahwa tempat beristirahat ini sangat bersih dan menyerupai kuburan, lantas saya kaget ketika melihat sekitarnya bersih sekali," kata Trisman Ahmad salah satu pencari rotan.
Ia menambahkan, bahkan di atas tanah tersebut tidak ada satupun rerumputan yang tumbuh. Kendati di sekitarnya banyak pepohonan rindang dan juga rumput yang tumbuh subur.
Tidak percaya dengan hal tersebut, salah satu dari mereka pun mengotori tempat yang bersih tersebut. "Teman saya tidak percaya, ia kemudian mengotori tempat itu dengan dahan dan dedaunan," kata Ahmad.
Setelah itu, perjalanan mencari rotan pun dilanjutkan. Beberapa jam kemudian mereka pun kembali. Namun kuburan yang tadi dikotori kembali terlihat bersih. "Terlihat bersih tanpa ada satu pun dedaunan tadi," lanjut Trisman.
Akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing dan keesokan harinya kembali lagi mencari rotan dan menyusuri jalan dan melewati tempat tersebut. Seperti biasa, mereka mendapati kuburan itu masih tetap bersih.
"Kali ini teman saya yang jahil, ia mencabut batu nisan yang tertancap di atas tanah dan membuangnya, setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi," tambahnya.
Namun dalam perjalanan tiba-tiba cuaca yang cerah langsung berubah mendung dan gelap disusul dengan angin kencang.
"Saat itu masih pagi dan angin kencang seperti badai datang disusul dengan hujan deras, saat itu kami tidak bisa melanjutkan perjalanan dan dalam benak saya mungkin ini ulah dari teman saya tadi yang mencabut batu kuburan itu," beber dia.
Kemudian mereka kompak untuk kembali dan mecari batu yang mereka buang tadi. Meskipun gelap dan hujan mereka kembali ke kuburan dan mencari batu yang dibuang tadi.
"Setelah ditancapkan kembali seketika hujan langsung reda dan cuaca mulai kembali terang. Kami tidak berani lagi lewat makam dan berbuat macam-macam," tandasnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement