Balada Anak Orangutan di Kandang Ayam

Selama dipelihara oleh pemiliknya, anak orangutan itu kekurangan nutrisi dan kondisinya memprihatinkan.

oleh Reza Efendi diperbarui 25 Jan 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 09:00 WIB
Anak Orangutan
Anak orangutan ditempatkan di kandang ayam (Liputan6.com / Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Seekor anak Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dievakuasi pihak Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) dari warga di kawasan Gampong Paya, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh.

Ketua Yayasan (YOSL-OIC), Panut Hadisiswoyo, mengatakan orangutan berjenis kelamin jantan yang diberi nama Sapto itu dievakuasi pihaknya setelah Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Aceh mendapat informasi terkait hewan dilindungi itu dipelihara warga.

"Enam bulan lalu, orangutan ini dibeli dari seorang warga, karena dianggap orangutan itu makhluk yang lucu. Kemudian dibawa ke oleh si pembeli ke rumahnya untuk dipelihara," kata Panut, Rabu, 23 Januari 2019.

Panut menjelaskan, selama dipelihara oleh pemiliknya, anak orangutan itu kekurangan nutrisi dan kondisinya memprihatinkan. Mirisnya, orangutan itu dipelihara dan ditempatkan di sebuah kandang ayam.

"Yang memelihara orangutan itu adalah pengusaha ayam potong. Jadi, ditempatkan di sebuah kandang bersebelahan dengan ayam yang dijual," jelasnya.

Saat hendak dievakuasi petugas, pemilik orangutan itu sempat menolak. Kemudian luluh setelah petugas menjelaskan bahwa orangutan adalah satwa dilindungi. Meski bersedia, pemilik tetap mengajukan persyaratan.

"Dia meminta ganti rugi uang perawatan. Hal seperti ini sering terjadi saat kita melakukan penyitaan. Setelah negoisasi, petugas kemudian membawa orangutan ini untuk mendapatkan perawatan," terang Panut.

Dokter hewan YOSL-OIC, Drh Zulhilmi, yang ikut dalam proses evakuasi menerangkan, orangutan tersebut akan direhabilitasi. Orangutan itu akan dibawa ke tempat karantina The Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) di Batumbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

"Kesehatannya kita periksa secara panjang, karena kondisinya malnutrisi. Asupan makanannya sangat sedikit. Hasil pengamatan awal, orangutan ini berusia 2 tahun. Kondisinya normal, tidak ada bekas luka di tubuhnya," Zulhilmi menandaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya