Pertarungan Nelayan Pantai Selatan Garut Melawan Gelombang Tinggi

Gelombang tinggi yang tengah terjadi sepeka terakhir, tidak menyurutkan warga dan nelayan sekitar untuk berhenti melaut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 17 Mar 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2019, 07:00 WIB
Tim Basarnas Bandung terpaksa menghentikan sementara pencarian korban akibat gelombang tinggi
Tim Basarnas Bandung terpaksa menghentikan sementara pencarian korban akibat gelombang tinggi (Liputan6.com/Jayadi Supriaidn)

Liputan6.com, Garut - Gelombang tinggi pantai selatan Garut, Jawa Barat kembali memakan korban. Kali ini Sumhar Suhari alias Maulana (45), seorang nelayan tradisonal dinyatakan hilang di Pantai Cipalawah, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong.

"Berdasarkan pertimbangan teknis di lokasi dan sesuai hasil evaluasi tim SAR gabungan, pencarian dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok pagi," ujar Juru Bicara Basarnas SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, Jumat (15/3/2019).

Menurut Joshua, sejak beredarnya informasi tenggelamnya selayan itu Kamis petang kemarin, lembaganya langung menerjunkan satu tim ke lokasi kejadian, meskipun belum membuahkan hasil. Karena kondisi ombak cukup tinggi.

Kapolsek Cibalong, AKP Ridwan Tampubolon menambahkan, pertama kali korban mencari ikan di sekitar pesisir Pantai Cipalawah, Kamis sekitar pukul 14.00 WIB siang. "Korban sudah biasa mencari ikan di sekitar kejadian," ujar Ridwan.

Korban diketahui mencari ikan secara tradisional, dengan cara berenang sambil membawa busur panah, berbeda dengan warga lainnya yang biasa menggunakan kail pancing atau jaring ikan.

Awalnya korban warga Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk itu, sempat diperingatkan nelayan sekitar untuk tidak berenang mencari ikan, karena gelombang tinggi.

Namun rupayanya upaya itu gagal meyakinkan Maulana. “Korban langsung berenang mencari ikan, mungkin karena kelelahan atau tersangkut sesuatu saat menyelam, hingga akhirnya hanyut hingga kini,” ujarnya.

Akhirnya karena tidak kunjung mendarat hingga pukul 16.00 siang hari, nelayan sekitar pun mulai menaruh curiga jika korban terbawa arus gelombang tinggi pantai sekitar.

"Kami mendapatkan informasi warga Kamis sore sekitar pukul 16.00 dan langsung berkoordinasi dengan Basarnas," ujar dia.

Dalam pencarian yang dilakukan hari ini, tim basarnas belum menunjukan hasil menemukan korban. Besarnya gelombang dan tiupan angin diduga menjadi penyebab pencarian dihentikan sementara. “Pencarian akan dilanjutkan besok pagi,” kata dia.

Ridwan menambahkan, saat ini gelombang laut di kawasan pantai selatan Garut dalam kondisi tinggi, sehingga cukup membahayakan jika para nelayan yang mayoritas masih menggunakan pola penangkapan tradisional tersebut.

Simak video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya