Liputan6.com, Medan - Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang, dimakamkan di Pemakaman Tanah Wakaf Muslim, Kayu Besar, Jalan Thamrin, Kota Medan. Taufan meninggal dunia akibat sakit setelah dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia, Senin, 22 April 2019, sekitar pukul 20.28 WIB.
Di pemakaman Taufan, hadir Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah. Selain itu, juga hadir Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin dan Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution.
Saat pemakaman, anak bungsu Taufan, Imam Akbar Abdulmanan Simatupang, terlihat masuk ke liang lahat sang ayah untuk proses pemakaman. Kelima putri Taufan berada di samping makam sang ayah, didampingi oleh ibunda, Winda Fitrika yang mengenakan pakaian serba putih.
Advertisement
Usai pemakaman Taufan, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut melakukan tabur bunga. Kemudian orang nomor satu di Sumut itu menyampaikan ucapan turut berduka cita kepada keluarga almarhum Taufan.
Baca Juga
"Kita, setiap manusia, cepat atau lambat akan kembali kepada Allah. Beliau (almarhum Taufan) adalah orang yang paling bahagia di antara kita. Siapa yang duluan menghadap-Nya, dia yang paling bahagia," kata Edy, Selasa (23/4/2019).
Kepada para kerabat beserta keluarga Taufan yang masih hidup, Edy berharap agar selalu mendoakannya, agar sang pencipta mengampuni segala kesalahan Taufan di dunia. Bagi Edy, sosok Taufan merupakan sosok yang baik.
"Semoga Allah mengampuni dosa beliau dan menjadikan husnul khatimah. Beliau itu adalah adik kelas saya. Saya kenal dia di SMA 1," terangnya.
Taufan Gama Simatupang lahir di Medan, 28 Agustus 1963. Saat meninggal dunia, umur Taufan diperkirakan 55 tahun. Bupati Asahan itu dikenal dengan sebutan Buya Taufan GS.
Taufan memiliki 6 anak hasil buah cintanya dengan Winda Fitrika. Keenam anak Taufan, Sesvianda Fatma Yuliandari Simatupang, Namira Rahma Simatupang, Nurfatimah Aprilianda Simatupang, Siti Aisyah Simatupang, dan Imam Akbar Abdulmanan Simatupang.
Sebelum meninggal dunia, Bupati Asahan dua periode itu memang tengah mengalami sakit sejak beberapa bulan usai dilantik menjadi bupati pada bulan Februari 2016. Kondisi kesehatannya kemudian pasang surut sepanjang dia menjabat.
Bahkan, dalam beberapa kesempatan di acara pemerintahan, Bupati Asahan itu tidak bisa hadir, termasuk dalam beberapa rapat penting di gedung DPRD Asahan karena kesehatannya.
Terakhir, pada 17 April 2018, Taufan tidak datang ke TPS untuk mencoblos. Saat pesta demokrasi itu, Taufan harus didatangi petugas KPPS demi memunggut hak politiknya di rumah dinasnya.
Â
Simak video pilihan berikut ini: