Liputan6.com, Palembang - Siloam Hospitals Sriwijaya menggelar diskusi kesehatan yang cukup unik untuk membahas tentang Kanker Serviks. Diskusi ini digelar di dalam gerbong Light Rail Transit atau LRT Palembang.
Diskusi kesehatan yang digelar untuk menyambut Hari Kartini ini, bertema ‘Kenali dan Cegah Kanker Serviks’. Kegiatan ini dihelat pada hari Kamis (25/4/2019), di dalam gerbong kereta api cepat di Palembang.
Para penumpang LRT Palembang pun mendapatkan edukasi kesehatan dari pakar kesehatan Siloam Hospitals Sriwijaya.
Advertisement
Baca Juga
Monica A Susanti, dokter kebidanan dan kandungan-konsultan obstetri sosial RS Siloam Sriwijaya mengatakan, edukasi tentang pengenalan dan pencegahan Kanker Serviks dianggap perlu untuk kembali diingatkan ke masyarakat.
"Setiap satu jam, ada satu wanita meninggal karena kanker serviks, ada 26 wanita setiap harinya meninggal karena kanker serviks,” ujarnya kepada para penumpang, saat ditulis Jumat (26/4/2019).
Didampingi moderator Weny Ramdiastuti , Monica A Susanti juga memaparkan di dalam LRT Palembang yang melaju dari Stasiun DJKA menuju Stasiun Garuda Dempo Palembang, bahwa ada 58 kasus baru kanker serviks terjadi setiap hari.
Seiring meningkatnya jumlah korban pengidap kanker serviks, menghimbau agar masyarakat, khususnya para wanita agar terbiasa melakukan pencegahan melalui deteksi dini.
"Untuk pencegahan ini bisa dilakukan sejak dini mulai dari usia 9 tahun, dengan vaksinasi HPV. Untuk wanita dewasa bisa melakukan pup smear,” katanya.
Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang Bona Ferndando mengungkapkan, ide diskusi terbuka di LRT Palembang ini, sebagai salah satu cara ‘jemput bola’ ke masyarakat luas.
Penderita Kanker Serviks
"Penyuluhan akan pentingnya deteksi dini harus disebarkan seluas-luasnya kepada publik. Yaitu dengan mengambil perhatian masyarakat melalui fasilitas layanan publik. Ini tentu menarik perhatian masyarakat,”ujarnya.
Diskusi kesehatan yang dilakukan di dalam LRT merupakan hal pertama kali dilakukan RS Siloam Sriwijaya. Diskusi kesehatan ini akan kembali direncanakan secara berkelanjutan.
Menurutnya, Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim yaitu serviks yang tidak normal. Lalu berkembang dengan tidak terkendali, sehingga mengakibatkan tumor pada serviks.
Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.Penyakit ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia. Namun, tes pap smear yang rutin, dapat membantu mengetahui adanya kanker serviks secara dini.
Kanker serviks paling banyak dialami wanita dengan usia 36-55 tahun. Di Indonesia lebih dari 70 persen pasien, datang sudah dalam stadium lanjut.
"Paling banyak dialami wanita dalam tingkat stadium 3,” ujarnya.
Advertisement