Mudik Lebaran, Rute Tersibuk via Jalur Nagreg Tercatat di Hari Kedua

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung mencatat, sebanyak hampir 106 ribu kendaraan melewati jalur Nagreg.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 07 Jun 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2019, 19:00 WIB
Polisi mengurai kendaraan
Petugas kepolisian sedang mengurai kendaraan yang melalui jalur Nagreg, Kabupaten Bandung. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung mencatat sebanyak hampir 106 ribu kendaraan melewati jalur Nagreg. Jumlah kendaraan pada hari kedua Lebaran tersebut menjadi puncak arus mudik ke arah selatan Jawa Barat via jalur Nagreg.

Kepala Humas Dishub Kabupaten Bandung Ruddy Hariadi mengatakan, lonjakan volume kendaraan baik roda dua maupun roda empat sebenarnya sudah mulai terjadi pada hari pertama Lebaran.

“Jadi prediksi pemudik itu di hari H-1 ternyata memilih untuk mudik setelah salat Id ataupun silaturahmi di wilayah lokal dulu. Sehingga dampaknya kendaraan padat ke arah timur pada hari pertama dan kedua Lebaran,” kata Ruddy saat dihubungi, Jumat (7/6).

Pihaknya mencatat, pada H1 Lebaran sebanyak 99 ribu kendaraan melintasi jalur Nagreg menuju Garut dan Tasikmalaya. Sedangkan H2 Lebaran menjadi puncak arus mudik dengan jumlah kendaraan mencapai hampir 106 ribu.

“Meski belum melebihi puncak arus mudik 2018 yang mencapai 142 ribu kendaraan di H-2 Lebaran, dilihat dari segi kepadatan dan panjang kemacetan, puncak arus mudik di jalur Nagreg adalah di hari kedua Lebaran,” katanya.

Ruddy menyebut, panjang kemacetan khususnya wilayah Kabupaten Bandung mencapai 10 kilometer. Kepadatan tersebut belum termausk di wilayah yang meliputi Kabupaten Garut seperti Limbangan Kadungora.

“Biasanya di hari kedua Lebaran memang padat bagi yang mengangkut wisata ke Pangandaran ataupun ke Cipanas. Tapi jika melihat dan hasil wawancara dengan beberapa para pemudik ternyata mereka memilih mudik di hari pertama dan kedua Lebaran,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya