Sutopo, Sosok Humas yang Tak Mau Kalah dengan Penyebar Hoaks

Bagi Sutopo, informasi mengenai kebencanaan harus sampai kepada khalayak ramai secepat mungkin, dalam situasi apapun.

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Jul 2019, 14:37 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2019, 14:37 WIB
Gunung Agung
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memberi keterangan terkait erupsi Gunung Agung, Jakarta, Senin (27/11). Tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Denpasar Dalam hal kebencanaan, Sutopo Purwo Nugroho selalu terdepan. Baginya, informasi mengenai kebencanaan harus sampai kepada khalayak ramai secepat mungkin, dalam situasi apapun. Tujuannya satu, sebagai bentuk mitigasi bencana.

Dalam kerangka itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) itu selalu bekerja menyajikan informasi secepat mungkin. Meski kondisi kesehatannya yang menurun, Sutopo tetap mendedikasikan waktunya untuk kepentingan orang banyak.

Seperti diketahui, sejak dua tahun lalu kanker menggerogoti tubuh Sutopo. Namun, di tengah rasa sakitnya melawan kanker, Sutopo tetap melayani pertanyaan wartawan terkait kebencanaan di suatu daerah. Ya, Sutopo dengan sabar meladeni setiap pertanyaan. Jika muncul bencana baru, Sutopo pula yang dengan cepat menyebarkan informasi secara luas agar tak timbul kepanikan dan informasi tak benar mengenai bencana yang terjadi.

Salah satu yang berkesan ketika Sutopo ikut terlibat aktif memberikan informasi kebencanaan saat krisis Gunung Agung pada 2017. Hampir saban hari, setiap ada peristiwa baru dalam hal informasi Gunung Agung, Sutopo terdepan memberikan data untuk disajikan kepada masyarakat.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana punya penilaian tersendiri terhadap Sutopo. Di mata Devy, Sutopo merupakan pribadi yang berdedikasi tinggi.

"Pak Sutopo adalah sosok yang berdedikasi tinggi. Beliau mencintai pekerjaannya, karena informasi dari beliau bisa menyelamatkan jiwa manusia. Beliau selalu hadir setiap saat dan selalu paling cepat memberi informasi untuk masyarakat setiap terjadi bencana," kata Devy kepada Liputan6.com, Minggu (7/7/2019).

Menurut Devy, hal itu dilakukan Sutopo lantaran ia tak mau masyarakat termakan informasi tak bertanggungjawab yang justru menimbulkan bencana baru. "Beliau tidak mau kalah cepat dengan para penyebar hoaks," ujarnya.

Ada pelajaran berharga dari sosok Sutopo yang menurut Devy mesti menjadi cambuk bagi kita. "Selama sakit, beliau tidak menunjukkan penurunan intensitas kerja. Terus semangat memberikan informasi bencana. Tidak pernah lelah melayani masyarakat. Beliau kini meninggalkan warisan yang perlu kita lanjutkan, inspirasi bagi saya dan juga banyak orang," katanya.

Hal senada juga diucapkan Bobby, jurnalis yang bersinggungan langsung dengan Sutopo ketika krisis Gunung Agung. Sutopo, katanya, bahkan tak kalah cepat dengan jurnalis yang menyajikan data kepada publik. "Pak Sutopo selalu cepat dalam menyampaikan informasi kebencanaan. Ia menyajikan secara utuh informasi kebencanaan di Gunung Agung kala itu. Tentu sebagai jurnalis, kami sangat terbantu berkat informasi dan data yang beliau sajikan," kata Bobby.

Dalam situasi kebencanaan, data yang disajikan Sutopo juga berperan penting meminimalisir dampak akibat bencana. Dalam situasi kebencanaan tidak sedikit informasi berseliweran. Beberapa informasi justru berdampak buruk karena cenderung tidak benar alias hoaks.

"Sutopo hadir dengan data valid untuk menjernihkan informasi dan meminimalisasi dampak bencana," kata Bobby.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya