Arkeolog Papua Temukan Kapak Batu dan Fragmen di Keramik Cina

Arkeolog menemukan kapak batu, kemudian fragmen-fragmen keramik. Fragmen keramik itu berasal dari China dan Eropa.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 11:00 WIB
Kapak Perunggu
Seorang warga di Distrik Waibu, Jayapura, Papua, secara tidak sengaja menemukan kapak perunggu saat sedang menanam siapu. (Hari Suroto/ Balai Arkeologi Papua)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Srici Yulan Sukandar menemukan kapak batu dan fragmen keramik dari China dan Eropa di Raja Ampat bagian utara, Papua Barat.

"Saya ketua satu penelitian di wilayah perbatasan di Pulau Vani di Raja Ampat bagian utara, di sana kami mencoba menggali potensi arkeologi," kata Srici di Jayapura, Minggu (10/11/2019), dilansir kantor berita Antara.

Menurut dia, pihaknya menemukan kapak batu, kemudian fragmen-fragmen keramik. Fragmen keramik itu berasal dari China dan Eropa.

Hasil penelitian arkeologi menunjukkan tulisan di fragmen keramik itu diketahui dari bagian bawahnya karena ada cap tulisan metenholand.

Dia melanjutkan, kemudian ada juga alat dari kerang, dan alat dari tulang. Pihaknya juga menemukan beberapa situs gua di daerah itu yang cukup potensial untuk digali kembali.

"Jadi saya ada rencana juga untuk tahun depan itu kembali ke sana dan mengadakan penelitian," ujarnya.

Arkeolog itu menambahkan, Pulau Vani merupakan salah satu pulau terluar di wilayah perbatasan bagian utara Raja Ampat, Sorong, Provinsi Papua Barat, namun akses ke pulau itu cukup sulit.

Simak video pilihan berikut:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya