Teror Tawon Ndas Hantui Warga Tuban

BPBD Tuban menerima tujuh aduan keberadaan sarang tawon. Warga khawatir, tawon Ndas itu menyerang dan bisa membahayakan jiwa

oleh Ahmad Adirin diperbarui 15 Des 2019, 23:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 23:00 WIB
Pemusnahan sarang tawon Ndas, di Tuban, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Pemusnahan sarang tawon Ndas, di Tuban, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Tuban - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur kebanjiran aduan masyarakat mengenai sarang tawon yang meresahkan usai serangan tawon Ndas yang menewaskan seorang petani pada akhir dasarian kedua November 2019 lalu.

Hanya dalam dua hari saja, antara 9-10 Desember 2019, misalnya, BPBD menerima tujuh aduan keberadaan sarang tawon. Warga khawatir, tawon ganas itu menyerang dan bisa membahayakan jiwa.

Terlebih, sarang tawon Ndas itu kebanyakan berada di permukiman dan perkantoran. Baik di rumah penduduk maupun pekarangan sekitarnya.

"Kami banyak menerima laporan sarang tawon dibeberapa lokasi yang meresahkan warga, lalu kita survey dan musnahkan," kata Plt. Kepala Dinas BPBD Kabupaten Tuban, Emil Pancoro kepada Liputan6.com, Selasa (10/12/2019).

Terhitung sejak senin sore (9/12/2019) hingga Selasa (10/12/2019) dini hari ada sejumlah tujuh sarang tawon Ndas di tujuh lokasi berbeda yang dimusnahkan dengan cara dibakar.

Sarang tawon itu berada di di teras belakang Kantor Primagama yang terletak di jalan WR. Supratman Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Tuban. Kemudian di rumah Ibu Satun warga RT/02 RW/03 Dusun Krapyak, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu.

Simak video pilihan berikut ini:

Teror Tawon Ndas di Tuban

Pemusnahan sarang tawon Ndas, di Tuban, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Pemusnahan sarang tawon Ndas, di Tuban, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Selanjutnya, di rumah Kepala Desa Padasan Desa Padasan, Kecamatan Kerek. Lalu Rumah milik Asimin di Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, di rumah milik Astin warga Desa Jatisari, Kecamatan Senori.

Kemudian terletak di rumah milik A Setiyo Budi Desa Selogabus, Kecamatan Parengan, dan terakhir di rumah warga Desa Selogabus, Kecamatan Parengan.

Untuk memusnahkan sarang tawon Ndas yang berbahaya ini, BPBD menerjunkan kendaraan Fire Rescue Damkar serta beberapa peralatan yang dibawa para petugas BPBD masing-masing. Petugas pun berpakaian pelindung lengkap.

"Kita melakukannya bersama-sama Mas, dibantu perangkat desa dan warga. Pemusnahannya sarang tawon ndas kita bakar," ucapnya.

Seperti diberitakan Liputan6.com sebelumnya, seorang petani bernama Japar (49) asal warga Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban telah meninggal dunia gara-gara tersengat tawon ndas, Senin (18/11/2019).

Peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang mengairi jagung di sawah miliknya. Lelah mencari jagung, ia lalu istirahat di bawah pohon. Namun, tak disangka ada sarang tawon ndas lumayan besar tepat berada di atasnya.

Miftahul Huda, Ketua Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) setempat pada waktu itu mengungkapkan, ratusan kawanan tawon ndas menyengat sekujur tubuh korban secara membabi buta.

"Saat dimandikan, ada sekitar 180 sengatan lebah yang membekas di tubuhnya," ucapnya, Senin (25/11/2019).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya