Liputan6.com, Garut - Setelah tancap gas melakukan proses reaktivasi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai menargetkan uji coba perdana, jalur legendaris kereta api Stasiun Cibatu - Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dalam waktu dekat.
"Mudah-mudahan akhir Januari atau awal Februari sudah bisa dilaksanakan uji coba ke Stasiun Garut,” ujar Juru Bicara PT Kereta Api Indonesia Daop 2 Bandung, Noxy Citrea, Selasa (14/1) kemarin.
Saat ini pengerjaan fasilitas pendukung mulai perlintasan sebidang dan lainnya terus di kebut, termasuk pemasangan bantalan dan jalur rel perlintasan hampir 95 persen usai, tinggal menyisakan beberapa ratus meter jalur menuju Stasiun Garut Kota.
Advertisement
Selama proses pengerajaan reaktivasi kereta api berlangsung, nyaris tanpa ada perlawanan warga. Mayoritas penduduk Garut mendukung rencana tersebut, sehingga memudahkan proses pengerjaan program di lapangan.
Baca Juga
Yuyus Sofyan (42), warga Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota mengaku bangga dengan rencana kehadiran moda transportasi massal tersebut, terlebih jalur legendaris itu mati suri sejak 1983 lalu.
“Saya lihat sih relnya sudah sampai Garut Kota, semoga saja cepat ada kereta, tentunya ingin coba naik kereta,” kata dia.
Melihat akses transportasi yang ada saat ini cenderung macet, ia menilai keberadaan reaktivasi kereta api diperkirakan, bakal membantu tranportasi masyarakat Garut menuju ke kota besar.
Selama ini, akses warga untuk menggunakan jalur kereta api mesti menuju ke terdekat seperti Stasiun Cibatu atau Leles. ”Kalau sudah aktif di (Stasiun) Garut, bisa lebih gampang aksesnya,” ujar dia berharap.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Penertiban Bangunan
Untuk menambah area pembangunan sejumlah fasilitas pendukung di sekitar stasiun Garut Kota, perusahaan kereta api milik negara itu, kembali melakukan penertiban ratusan bangunan milik warga, kemarin.
"Ada 137 unit bangunan yang ditertibkan, rencannya lahan ini untuk menambah bangunan operasional stasiun," ujar Noxy.
Bangunan itu berada di Kampung Loji, Kelurahan Paminggir, serta area bilangan jalan Pramuka dan Jalan Cimanuk, Kelurahan Pakuwon, dengan luasan mencapai 8.143,58 meter.
Menurutnya, upaya penertiban yang dilakukan kemarin, sesuai prosedur termasuk memberikan pemberitahuan kepada pemilik bangunan yang berada di lahan milik PT KAI, sejak 3 Desember 2019 lalu.
“Kami sudah melalukan sosialisasi dan pendataan, ada 112 kepala keluarga yang terdampak penertiban di Kelurahan Pakuwon dan Paminggir,” papar dia.
Tak sedikit para warga yang sudah mengetahui rencana reaktivasi, mulai berkemas dan mengosongkan bangunan sejak awal tahun, sesuai dengan jadwal yang diberikan.
"Rumah yang sudah kosong langsung kami bongkar agar bisa segera dibangun operasional stasiun," katanya.
Berdasarkan pantauan di lapangan dekat Stasiun Garut Kota, jalur rel reaktivasi kereta api sudah nampak terpasang. Selain itu, bangunan Stasiun Garut lama juga sudah mendapat penataan.
Rencananya, di samping bangunan stasiun lama, akan dibangun stasiun baru serta sebuah masjid, sebagai fasilitas utama di area Stasiun untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Ia pun tak lupa memberikan apresiasi terhadap masyarakat, atas dukungan yang diberikan selama program reaktivasi berlangsung.
“Alhamdulillah penertiban berjalan lancar dan kami ucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak,” kata dia.
Advertisement