Liputan6.com, Jakarta - Perayaan tahun baru Imlek sudah di depan mata, berdasarkan kalender China, 2020 merupakan tahun Tikus Logam Jantan. Perayaan Imlek menjadi moment berkumpul bersama anggota keluarga dan tidak lupa menikmati makanan khas Imlek yang memiliki makna di setiap makanannya.
"Yang biasa kami konsumsi saat imlek tiba memang makanan yang membawa keberuntungan," kata Martina Putri kepada Liputan6.com.
Kue Keranjang, menjadi salah satu simbol perayaan Imlek. Disebut sebagai Nian Gao yang artinya kue tahunan.
Advertisement
Bentuknya yang bulat dan tidak memiliki ujung memiliki arti kekeluargaan tanpa adanya batas. Rasa manis kue ini membut orang yang mencicipi ingin selalu bersuka cita. Tekstur dari kue ini pun memiliki makna kegigihan yang tinggi dalam berusaha.
Baca Juga
Wanita berusia 21 tahun itu juga menyebut, perayaan Imlek di kalangan keluarga Tionghoa tidak terlepas dari makanan khas dari olahan ikan bandeng.
Kata ‘ikan’ dalam aksara Mandarin yang artinya ‘yu’, Ikan ini dikatakan sebagai sumber pembawa rezeki bagi yang mengonsumsi saat perayaan Imlek. Biasanya ikan disajikan dalam bentuk utuh, dari kepala sampai ekornya.
Siu mie yang artinya panjang umur. Saat mengkonsumsi makanan yang satu ini, saat yang paling unik. Sebab memakan mie tidak boleh terputus. Siu mie disajikan sama dengan mie pada umumnya, terdapat kol, wortel, bakso, sosis, dan toping yang lainnya.
Telur khas Imlek adalah telur rebus biasa pada umumnya. Yang lebih unik dari telur khas Imlek karena pembuatan telur ini ditambahkan dengan rebusan daun teh sehingga membuat aroma dan rasa yang khas dari daun teh.
"Telur ini dipercaya membantu kesejahteraan dan kemakmuran di tahun baru ini," jelas Martina.
Maka dari itu, telur teh dimaknai sebagai lambang kesuburan.
(Nadiyah Fitriyah / PNJ)