115 Orang di Samarinda Dipantau Terkait Virus Corona

Sebanyak 115 orang di Kota Samarinda masuk kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus Corona Covid-19.

oleh Abdul Jalil diperbarui 16 Mar 2020, 19:19 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 19:19 WIB
Dinas Kesehatan Kota Samarinda
Konferensi pers Dinas Kesehatan Kota Samarinda menyebutkan ada 115 orang masuk dalam kategori pemantauan. (Foto: liputan6.com/ Abdul Jalil)

Liputan6.com, Samarinda - Jumlah orang yang dipantau di Kota Samarinda terkait virus Corona Covid-19 terus bertambah. Jika sehari sebelumnya hanya berjumlah 18 orang, kini yang dipantau menjadi 115 orang.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda Ismid Kosasih, jumlah pasien dalam pengawasan belum bertambah, masih berjumlah tiga pasien.

"Sedangkan orang dalam pemantauan ada diangka 115 dari sebelumnya 18. Ini dikarenakan masyarakat sadar dengan melaporkan," kata Ismid, Senin (16/03/2020).

Dia bersyukur, respon masyarakat Kota Samarinda cukup baik dengan upaya pelaporan yang terus meningkat. Sehingga kewaspadaan terhadap penyebaran virus itu juga meningkat. Pelaporan terbanyak melalui sambungan 112.

“Itu artinya, comunity based surveillance seperti yang diharapkan dan cukup baik. Karena dengan begitu masyarakat dengan kesadaran melaporkan apabila baru datang dari negara yang terkonfirmasi penyebaran Corona,” paparnya.

Ismid meminta kepada masyarakat Kota Samarinda untuk segera melapor jika usai bepergian ke empat daerah penyebaran Covid-19. Keempat daerah itu adalah Jakarta, Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

Menurut Kepala Bidang pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Samarinda dr Osa Rashfodia, strategi yang digunakan saat ini adalah menemukan pelaporan sebanyak-banyaknya dari masyarakat yang masuk kriteria pemantauan.

"Kriteria orang dalam pemantauan untuk kota Samarinda hari ini berubah, yaitu orang yang telah bepergian dari luar negeri dan daerah yang terjangkit Covid-19 di Indonesia. Terutama yaitu Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Bali," katanya.

Kebijakan lain yang sedang diterapkan adalah menunda keberangkatan atau menghindari kunjungan ke daerah-daerah yang terjangkit virus itu.

Simak juga video berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya